YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Hotel-hotel di Yogyakarta berhasil mencatatkan diri di dalam sejarah karena okupansi terendah sepanjang sejarah libur akhir tahun. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat rata-rata okupansi pada 31 Desember 2020 sampai 2 Januari 2021 hanya 18 persen.
“Ini rekor, sebelumnya okupansi tidak pernah di bawah 40 persen,” ujar Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono, Senin (4/1/2020).
Ia tidak menampik untuk hotel yang berada di tengah Yogyakarta memang ada peningkatan okupansi sekitar 40 sampai 50 persen. Akan tetapi, jika dirata-rata okupansi hotel di DIY tak lebih dari 18 persen.
Baca Juga: Sultan HB X: Ada Tamu Positif Covid-19, Hotel Saya Tutup
Di tengah beragam kebijakan akibat pandemi Covid-19, hotel-hotel di Yogyakarta sudah berstrategi dengan menurunkan harga kamar. Namun, upaya itu tidak mampu mendongkrak okupansi mengingat banyak tamu yang membatalkan rencana menginapnya.
Menurut Deddy, kebijakan pemerintah yang mendadak membuat okupansi hotel di Yogyakarta turun drastis. PHRI pun mengaku masih trauma berstrategi dan memilih untuk menunggu sampai bisa mengatur strategi selanjutnya, terutama menghadapi low season pada Januari sampai Maret.
“Kami harap ada peningkatan kegiatan meetings, incentives, conferences and exhibitions (MICE) dan pemerintah bisa memanfaatkan fasilitas PHRI untuk perputaran uang, mulai dari hotel bintang sampai non-bintang di Yogyakarta dan kabupaten lainnya di DIY,” ucapnya.
Baca Juga: Jangan Ragu Menghabiskan Liburan Akhir Tahun dengan Menginap di Hotel Yogyakarta
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.