BANDUNG, KOMPAS TV - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, kembali diperiksa terkait kasus kerumunan yang terjadi di Megamendung, Bogor, beberapa waktu lalu. Pemeriksaan kali ini dilakukan di Markas Polda Jawa Barat.
Usai menjalani pemeriksaan, Ridwan Kamil memberikan pernyataan terkait rentetan kerumunan yang dipicu karena kedatangan pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, di Indonesia.
Baca Juga: [FULL] Pernyataan Ridwan Kamil usai Diperiksa di Polda Jabar terkait Kerumunan
Seperti diketahui, kerumanan massa terjadi di beberapa lokasi yang dihadiri oleh Rizieq Shihab. Itu seperti di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten saat Rizieq Shihab baru tiba dari Arab Saudi.
Kemudian, disusul dengan acara di Tebet, Bogor dan terakhir Petamburan. Namun, sampai sejauh ini hanya kegiatan di Jakarta dan Bogor saja yang dipermasalahkan.
Karena itu, Ridwan Kamil, mempertanyakan mengapa hanya dirinya selaku Gubernur Jabar dan Gubernur DKI Jakarta saja yang dimintai keterangan terkait kerumunan massa Rizieq Shihab.
Padahal, ada tiga lokasi kerumunan saat kedatangan Rizieq yang menimbulkan kerumunan, yakni Tangerang, Jakarta, dan Bogor.
Baca Juga: Mahfud MD Kutip Gus Dur: Katanya Demokrasi, Kok Mimpi Saja Dilarang
"Kalau Gubernur Jawa Barat diperiksa, DKI diperiksa, kenapa peristiwa di bandara tidak diperiksa?" kata Ridwan Kamil di Mapolda Jabar pada Rabu (16/12/2020).
"Berarti kan gubernurnya juga harusnya mengalami perlakuan hukum yang sama seperti yang saya alami sebagai warga negara yang baik, kan begitu."
Menurut Ridwan Kamil, Indonesia sebagai negara hukum seharusnya mengedepankan ketaatan dan kesetaraan di mata hukum.
"Kita kan negara hukum yang mengedepankan ketaatan dan kesetaraan di mata hukum sama," ujarnya.
Baca Juga: Terkait Rizieq Shihab, Ridwan Kamil: Semua Kekisruhan Ini Dimulai Sejak Ada Statement Mahfud MD
Lebih lanjut, menurut pria yang akrab disapa Emil itu, semua kekisruhan ini dimulai sejak adanya pernyataan dari Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD.
"Izinkan saya beropini secara pribadi terhadap rentetan acara hari ini. Pertama, menurut saya semua kekisruhan yang berlarut-larut ini dimulai sejak adanya statement dari Pak Mahfud yang mengatakan penjemputan HRS (Habib Rizieq Shihab) itu diizinkan."
Dari pernyataan Mahfud itulah, kata Emil, ribuan orang lantas menafsirkan bahwa mendatangi bandara untuk menjemput Rizieq Shihab diperbolehkan. Asalkan, selama itu tertib dan damai.
"Di situlah menjadi tafsir dari ribuan orang yang datang ke bandara, selama tertib dan damai, boleh. Maka terjadi kerumunan luar biasa," ucap Ridwan Kamil.
Baca Juga: Datangi Keluarga Rizieq Shihab, Kak Seto: Kami Beri Perhatian Khusus ke Anak-anak
"Sehingga ada tafsir ini seolah ada diskresi dari Pak Mahfud kepada PSBB di Jakarta dan PSBB di Jabar dan lain sebagainya."
Emil kemudian menambahkan, dalam ajaran Islam, adil itu menempatkan segala sesuatu sesuai dengan tempatnya. Karena itu, ia meminta Mahfud MD bertanggung jawab atas kejadian yang berlarut-larut ini.
"Dalam Islam, adil itu adalah menempatkan semua sesuatu sesuai dengan tempatnya," ujar Emil.
"Jadi beliau (Mahfud MD juga harus bertanggung jawab tak hanya kami-kami kepala daerah yang dimintai klarifikasi, ya, jadi semua punya peran yang perlu diklarifikasi."
Baca Juga: FPI dkk Aksi Depan Istana Jumat Ini, Tuntut Penembakan dan Pembebasan Rizieq Shihab
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.