“Ada dua kabupaten yang menjadi perhatian karena selisihnya sedikit, Rembang dan Purworejo. Tapi tentu saja kita serahkan kepada para calon,” imbuhnya.
Ganjar berpesan bagi para pasangan calon yang menang dalam hitung sementara agar tidak melakukan selebrasi yang mengakibatkan kerumunan.
Hal itu untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.
“Yang menang tidak usah selebrasi dengan mengumpulkan dulu, dengan doa saja tunggu sampai pelantikan,” terangnya.
Selain angka pasrtisipasi pemilih yang relatif tinggi, pelaksanaan Pilkada serentak terutama di Jateng belum berdampak terhadap penyebaran Covid-19.
“Sampai hari ini belum terasa, tapi kita menunggu kalau kena di situ maka setidaknya 4-7 hari. Sampai hari ini belum terlihat, karena memang kerumunan hampir-hampir tidak terjadi,” katanya.
Sebelumnya, Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen Ahmad Luthfi memberikan instruksi kepada jajaran satuan wilayah Polres, Polresta, dan Polrestabes di Jawa Tengah.
Jajaran Kepolisian Daerah Jawa Tengah akan bertindak tegas melakukan pembubaran terhadap pesta atau perayaan kemenangan Pilkada.
Baca Juga: Pilkada Jateng, Kapolda: Nggak Ada Itu Pesta Kemenangan, Jika Ada Langsung Kita Bubarkan
Terlebih, massa yang menggelar perayaan itu melanggar protokol kesehatan.
"Jadi jelas ya, enggak ada itu pesta, ada langsung kita bubarkan", ujar Luthfi di Mapolres Klaten, Selasa (8/12/2020).
Luthfi mengingatkan, bagi calon kepala daerah yang nantinya menang dapat menahan diri dengan tidak mendatangkan banyak orang hingga menimbulkan kerumunan.
Ia tak ingin ada pelanggaran protokol pencegahan virus corona (Covid-19) akibat kegiatan perayaan kemenangan.
"Kami ingatkan untuk dapat saling menahan diri, saling menjaga. Jawa Tengah Covid-nya masih tinggi, dan komitmen kami tegas dalam menjalankan protokol kesehatan pencegahan covid. Tidak perlu ada pesta-pesta kemenangan. Pasti kita bubarkan", kata Luthfi, menegaskan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.