"Ya biasa, pro dan kontra," katanya.
Namun, dirinya tidak terlalu mempermasalahkan karena yang dilakukan tersebut adalah untuk memberikan gambaran visual Gunung Merapi kepada masyarakat.
Tanggapan BPBD dan TNGM
Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali, Bambang Sinungharjo mengatakan semua jalur pendakian Gunung Merapi sudah ditutup oleh Balai Taman Nasional Gunung Merapi.
Penutupan jalur tersebut dilakukan sejak Gunung Merapi di perbatasan Jateng-DIY dinaikkan statusnya dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III).
"Dari Taman Nasional Gunung Merapi sudah menutup jalur pendakian. BPBD sifatnya hanya mengimbau warga terkait bahaya Merapi," kata Bambang.
Baca Juga: Mengenal Teknik Pemantauan Tertua Gunung Merapi
Sedangkan Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), Pujiati mengatakan, semua jalur pendakian menuju Gunung Merapi sudah ditutup sesuai dengan rekomendasi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta.
"Memang kami tidak bisa mengawasi jalur itu. Jadi, lahar (Bakat Setiawan) ini memang sudah terkenal. Dia termasuk yang menyelamatkan korban jatuh dari puncak Garuda itu," ujar Pujiati.
Ia mengaku kaget dengan beredarnya video Bakat tersebut karena kondisi Gunung Merapi saat ini sangat berbahaya untuk naik hingga ke puncak.
"Kami pun kemarin juga kaget dengan video itu. Yang jelas kalau dia melewati pintu kami, kami pasti melarang. Dia pasti melewati jalur-jalur yang tidak biasanya. Dia sudah menguasai medan," jelasnya.
Baca Juga: Antisipasi Erupsi Merapi, Pemkab Tambah Jumlah Barak Pengungsi
Lebih jauh, pihaknya melarang adanya aktivitas di dalam radius 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi. Baik penambangan, wisata maupun pendakian.
Hal tersebut untuk mengantisipasi sesuatu yang tidak diinginkan, mengingat kondisi Gunung Merapi yang bertatus Siaga (level III).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.