Baca Juga: Jelang Libur Panjang, Jumlah Penumpang Kereta Api Alami Peningkatan
"Lalu, 2 menit kemudian tiba-tiba dari arah utara atau dari Stasiun Malang Kota Baru, datang 7 rangkaian gerbong kereta tanpa lokomotif berjalan kencang di jalur rel 2. Diperkirakan kecepatannya sekitar 40 km per jam."
Ia menjelaskan, di jalur rel dua itu sedang dilakukan perbaikan penggantian rel. Karena itu, banyak pekerja serta sebuah alat berat ekskavator mini berada di pinggir rel.
"Saya langsung meneriaki para pekerja tersebut untuk segera menjauh dari lokasi kejadian. Kemudian, rangkaian gerbong itu langsung menabrak bagian belakang alat berat ekskavator,” ucap Slamet.
“Gerbong masih tetap berjalan ke arah selatan, namun karena rel jalur dua masih dalam perbaikan dan diputus, sehingga gerbong kereta itu lepas dan anjlok dari rel."
Baca Juga: Mobil Tertabrak Kereta Api dan Terseret Sejauh 300 Meter
Lebih lanjut, Slamet menuturkan, saat berjalan, gerbong tersebut tidak ada penumpangnya sama sekali. Sebab, gerbong tanpa lokomotif itu merupakan gerbong langsiran.
"Tujuh rangkaian gerbong tanpa lokomotif itu merupakan gerbong langsir dari kereta Gajayana jurusan Malang Jakarta yang akan mau berangkat," ucap Slamet.
"Saat kejadian, gerbong itu masih belum ada penumpangnya sama sekali."
Sementara itu, Kepala Stasiun Malang Kota Baru, Heru Suprapto, mengatakan pihaknya sampai saat ini masih menyelidiki penyebab 7 gerbong kereta api itu berjalan sendiri tanpa lokomotif.
Baca Juga: Mobil Tertabrak Kereta Api Di Perlintasan Tanpa Palang Pintu
"Penyebabnya masih kita selidiki sampai saat ini," ujar Heru.
Namun begitu, pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.