Tri mengatakan warga di desanya tak ada niatan untuk merusak bunga bangkai tersebut meski mengeluarkan aroma bacin.
Menurutnya warga justru terpukau dengan keindahan tampilan fisik tumbuhan primadona itu.
"Kami biarkan tumbuh karena menambah keindahan hutan. Setiap memasuki musim hujan, bunga bangkai mulai bermunculan. Namun kali ini cukup aneh, karena jumlahnya banyak sekali hingga ratusan. Biasanya cuma hitungan jari," ucap Tri.
Kepala Resort Pemangkuan Hutan (KRPH) Segoro Gunung, Perhutani KPH Gundih, Maryono mengatakan setiap satu tahun sekali memasuki penghujan, bunga bangkai bermunculan di kawasan hutan Segoro Gunung yang memiliki luas sekitar 600 hektare.
Bunga bangkai yang tumbuh di hutan Segoro Gunung, kata dia, termasuk tumbuhan liar dan sepengetahuannya hanya bertahan beberapa bulan saja.
Baca Juga: Tak Disangka! 4 Bunga Bangkai Tumbuh di Lahan Warga Kediri
Bunga langka ini tumbuh tak beraturan di hutan Segoro Gunung, entah di sela pepohonan maupun di rerumputan hingga tanaman merambat.
"Dan dikenal dengan nama lokalnya suweg atau ileus. Memang saat ini yang muncul mencapai ratusan tidak seperti sebelumnya. Untuk menjaga kelestariannya, kami sudah sosialisasikan ke warga," kata Maryono.
Wakil Kepala Administratur Perhutani KPH Gundih, Ronny Merdiyanto, menambahkan, selama ini di kawasan hutan wilayah Kabupaten Grobogan, bunga bangkai tercatat hanya tumbuh subur di hutan Segoro Gunung.
"Hutan Segoro Gunung adalah kawasan hutan lestari dan terjaga dengan baik. Sehingga bukannya tak mungkin bunga bangkai setiap tahun bermunculan disana," kata Ronny.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.