Lebih lanjut, Agung mengatakan, selain Hendra, polisi juga menangkap bandar narkoba lainnya bernama Syamsul Bahri. Mereka berdua hendak membawa sabu 20 kilogram ke Pekanbaru.
Namun, saat melintas di Jalan Arifin Achmad, Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, tersangka yang menggunakan mobil diadang oleh Tim Harimau Kampar dan dibantu Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Dumai.
Namun, tersangka Hendra nekat menerobos petugas untuk melarikan diri. Aksi kejar-kejaran pun terjadi. Karena tersangka menabrakkan mobilnya ke mobil petugas, tersangka diberondong dengan senjata api.
Baca Juga: Polisi Dilempar Batu dan Dihalangi oleh Warga saat Gerebek Bandar Narkoba
Mobil tersangka berhasil dihentikan. Tersangka Hendra ditemukan bersimbah darah di bangku supir. Syamsul Bahri juga tak bisa berkutik.
"Tindakan tegas dilakukan, karena membahayakan keselamatan Tim Harimau Kampar," kata Agung.
Tak sampai di situ, petugas melakukan pengembangan karena berdasarkan pengakuan Syamsul Bahri, mereka dikawal oleh tersangka Simson Siahaan. Simson Siahaan berhasil ditangkap di wilayah Kabupaten Pelalawan.
"Tersangka Simson ini tukang kawal rute saat Hendra dan Syamsul Bahri menuju Pekanbaru, yang diupah Rp 40 juta. Yang bersangkutan mengaku sebagai anggota polisi saat ditangkap," kata Agung.
Baca Juga: Bandar Narkoba Serang Polisi Pakai Golok dan Pistol, Tembakannya Meleset Kena Bocah 5 Tahun
Agung menambahkan, untuk mengungkap kasus peredaran narkotika ini, tim Harimau Kampar butuh waktu selama 14 hari penyelidikan.
"Kita sudah tahu mereka akan memasukkan narkoba ke Pekanbaru. Sebab, mereka dua kali gagal bawa sabu ke Pekanbaru," kata Agung.
"Untuk yang ketiga kalinya ini, mereka memakai pola baru, yaitu mencari pengawal rute perjalanan. Namun, mereka berhasil kita tangkap."
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.