BUKITTINGGI, KOMPAS.TV - Polres Bukittinggi menahan dua orang anggota rombongan motor gede Harley Davidson yang sedang melakukan touring di Bukittinggi. Kedua anggota tersebut diketahui melakukan pengeroyokan terhadap dua anggota TNI saat melintas.
"Tadi pagi sudah saya tahan sebanyak dua orang dari pengendara moge," kata Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawinegara, Sabtu (31/10/2020), dikutip dari Tribun Padang.
Kedua orang yang ditahan ini merupakan pengendara moge yang mendorong dan menendang anggota TNI.
Penahanan ini dilakukan setelah korban melakukan pelaporan ke Polres Bukittinggi.
"Sudah ada laporan Polisi, karena korban melapor. Siapapun yang melapor, kita tangani, dan kita tidak melihat intutusi atay siapa yang melapor. Semua kita tangani," kata Dody.
Selain menahan dua orang pengendara, Polres Bukittinggi juga mengamankan 13 motor Harley-Davidson dalam rombongan tersebut.
"Kendaraan sudah diamankan, dan kita cek surat-suratnya seperti STNK kendaraannya. Kalau lengkap bisa dipertanggungjawabkan secara hukum bisa keluar secara bertahap," katanya.
Baca Juga: Viral! Rombongan Moge Dikawal Polisi Terobos Lampu Merah di Serpong
Sempat Diselesaikan Secara Kekeluargaan
Sebelumnya Kapolres Bukittinggi menyebut persoalan tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan. Menurutnya hal itu karena kesalahpahaman semata.
"Itu hanya kesalahpahaman di jalan, minta prioritas. Kemudian, yang motor kecil mungkin sama-sama tidak bisa mengendalikan emosi," kata Dody.
Diakui Dody, pengendara motor kecil merupakan seorang anggota TNI. "Pengendara motor itu merupakan anggota Kodim, tadi Dandim sudah menyelesaikan," katanya.
Kemudian kejadian tersebut diselesaikan secara kekeluargaan. "Nanti video permintaan maafnya akan diberikan untuk dimasukkan di IG," kata Dody.
Dody mengatakan, rombongan moge berasal dari Bandung dalam perjalanan touring ke Sabang.
Baca Juga: Viral, Anggota TNI Dikeroyok Biker Klub Harley-Davidson
Kronologi Pengeroyokan oleh Rombongan Harley
Berdasarkan informasi dari kepolisian, sekitar pukul 16.40 WIB, Serda Mistari dan Serda Yusuf sedang melintas di Jalan Dr Hamka Kelurahan Tarok Dipo, Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, menggunakan motor Honda Beat dengan berboncengan.
Mereka sempat menepi karena mendengar suara sirine patwal, dan memberikan jalan mobil patwal yang ternyata diiringi oleh rombongan pengendara moge Harley-Davidson.
Karena diketahui, seluruh rombongan telah melintas, Serda Mistari dan Serda Yusuf melanjutkan perjalanan. Namun ternyata di belakang masih terdapat rombongan moge yang terpisah dari rombongan sebelumnya.
Rombongan ini memainkan gas di belakang Serda Yusuf dan Serda Mistari. Aksi ini membuat dua anggota TNI ini terkejut dan hampir jatuh.
Serda Mistari dan Serda Yusuf memutuskan untuk mengejar dan memberhentikan rombongan tersebut. Namun ketika dihentikan, anggota rombongan langsung mengejar dan melakukan kekerasan terhadap Serda Mistari dan Serda Yusuf.
Keduanya sempat mengungkap identitas sebagai anggota TNI, namun anggota rombongan moge tersebut tidak mau mendengar. Bahkan salah seorangnya mengancam akan menembak kedua anggota TNI tersebut.
Lokasi peristiwa pun menjadi ramai dengan warga. Sebagian warga melerai, sementara ada warga yang merekam kekerasan tersebut.
Setelah dilerai masyarakat, rombongan moge itu kemudian melanjutkan perjalanan menuju Novotel Kota Bukittinggi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.