SURABAYA, KOMPAS.TV – Sebuah foto momen para pelajar di Surabaya bersama Wali Kota Tri Rismaharini diunggah dan diedit untuk kepentingan pilkada.
Adalah Deajeng, seorang pelajar yang memprotes calon wali kota Surabaya nomor urut 2 Machmud Arifin karena memakai fotonya tanpa izin.
Foto tersebut diunggah Machfud di akun Instagram pribadinya @cak.machfudarifin pada 13 Maret dan 19 Maret lalu.
Di kedua unggahan itu, Machfud menuliskan keterangan tentang kesenian Surabaya dan niatnya ingin menjadi calon wali kota.
Baca Juga: Tri Rismaharini Marahi Pedemo: Tega Sekali Kamu, Saya Setengah Mati Bangun Kota Ini!
Dalam foto yang diambil saat peringatan Hari Anak Nasional 2015 itu, Deajeng bersama rekan-rekannya terlihat memakai baju daerah.
Tampak juga Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berfoto bersama Deajeng dan rekan-rekannya.
"Foto tersebut adalah momen yang diabadikan saat kami bersama Bu Risma yang sebenarnya berada di tengah kami. Namun dalam unggahan yang telah diedit tersebut, foto Bu Risma dihilangkan," kata Deajeng kepada wartawan, Senin (12/10/2020) dikutip dari Kompas.com.
Deajeng mengaku baru menyadari keberadaan foto tersebut meski sudah diunggah dari beberapa bulan lalu.
"Foto tersebut digunakan dan diunggah oleh akun tersebut pada bulan Maret, namun kami baru menyadarinya akhir-akhir ini, mungkin dicari dari mesin pencari Google," ujarnya.
Baca Juga: Kisah Remaja Bertemu Keluarga Setelah 11 Tahun Hilang, Berawal Iseng Cari Alamat Google Maps
Ia pun menyayangkan foto mereka digunakan tanpa izin untuk kepentingan politik.
"Jadi tidak ada izin dari kami, padahal foto tersebut untuk kepentingan politik Pilkada Surabaya," ucapnya.
Sementara itu, Direktur Media dan Komunikasi Tim Pemenangan Machfud Arifin Imam Syafii meminta maaf karena mengunggah foto itu tanpa izin.
"Kami minta maaf atas kejadian tersebut, dan kami sudah menghapus foto dimaksud," kata Arifin saat dikonfirmasi terpisah.
Arifin menjelaskan alasan menghapus gambar Risma dari foto tersebut. Sebab, kata dia, Risma masih menjabat sebagai Wali Kota Surabaya.
"Kenapa tanpa Bu Risma, karena kita memang tidak ingin membawa-bawa foto Bu Risma. Sebab Bu Risma berstatus kepala daerah yang dalam aturan tidak boleh tampil dalam unggahan kontestan pilkada," jelasnya.
Baca Juga: Kampanye, Dua Paslon Pilwali Surabaya Adu Program
Sebelumnya, calon wali kota nomor urut 2 di Pilkada Surabaya, Machfud Arifin diprotes seorang pelajar karena mengunggah foto tanpa izin di akun Instagram pribadinya.
Pelajar tersebut telah melakukan protes lewat akun Instagram pribadinya di kolom komentar. Tetapi, tak ada jawaban dari Machfud Arifin.
"Permisi Pak, ini kok ada foto saya dan teman-teman saya di postingan bapak, tanpa ada izin ya pak? Dan sebelumnya Bu Risma juga ada di foto tersebut berada di tengah kami, kok jadi ndak ada?" tulis pelajar dengan akun @deajengramadin pada kolom komentar unggahan di akun @cak.machfudarifin.
Pilkada Surabaya diikuti dua pasang calon yakni Eri Cahyadi-Armuji dan Machfud Arifin-Mujiaman.
Eri Cahyad-Armuji didukung PDI-Perjuangan dan PSI.
Sementara Machfud-Mujiaman didudukung delapan partai politik, yakni PKS, PPP, PKB, Golkar, Nasdem, Demokrat, PAN dan Gerindra.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.