Kompas TV regional update corona

Tak Serius Tangani Covid-19, Doni Monardo Ultimatum Pemkot Medan

Kompas.tv - 27 September 2020, 14:05 WIB
tak-serius-tangani-covid-19-doni-monardo-ultimatum-pemkot-medan
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo (Sumber: Komunikasi Kebencanaan/Danung Arifin - BNPB)

MEDAN, KOMPAS.TV - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengultimatum Pemerintah Kota Medan dalam penanganan penyebaran Covid-19.

Pasalnya hingga kini Pemerintah Kota Medan belum mampu menekan angka penyebaran Covid-19. Hal ini terlihat dari data kasus positif Covid-19 yang mencapai 50 persen di Kota Medan.

"Medan itu kasusnya hampir 6.000, lebih setengah dari total kasus. Bila ini bisa ditekan maka penurunannya akan sangat signifikan," ujar Doni Monardo yang juga merupakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI, saat berkunjung ke Rumah Dinas Gubernur Sumut, di Jalan Sudirman, Kota Medan, Jumat (26/9/2020) malam, dikutip dari Tribunnews.

Saat berbicara di depan yang disaksikan oleh Forkompinda Sumut, Doni mengakui, penanganan Covid-19 memang tidak mudah.

Oleh karena itu, butuh kerja sama semua pihak dan kesadaran kolektif masyarakat. "Tetapi saya yakin Sumut mampu untuk itu," katanya.

Dilanjutkan Doni Monardo, penyebab sulitnya penanganan Covid-19 di Kota Medan adalah masih banyaknya masyarakat yang tidak khawatir terhadap virus yang hingga kini belum ada vaksinnya.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Virus, Satgas Lacak Ratusan Penonton Konser Dangdut Wakil Ketua DPRD Tegal

Mereka beranggapan tidak mungkin terpapar Covid-19, bahkan sebagian tidak percaya adanya Covid-19. Hal itu terlihat dari survei yang pernah dilakukan Satgas Covid-19 beberapa waktu lalu.

Berdasarkan survei di DKI Jakarta, Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim) dan Kalimantan Selatan (Kalsel), masyarakat yang percaya tidak akan tertular Covid-19 cukup tinggi.

Di Provinsi DKI mencapai 4,4 persen, Jabar 5 persen, Jateng 4,8 persen, Jatim 4,5 persen dan Kalsel 3 persen.

Sedangkan yang merasa tidak berisiko terpapar wabah ini di DKI 30 persen, Jabar 16,7 persen, Jateng 18,3 persen, Jatim 4,5 persen dan Kalsel 14,9 persen.

"Saya rasa di Sumut tidak berbeda jauh dari 5 daerah tersebut," ucapnya.

Menurut Doni, persepsi ini sangat menentukan kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan. Kurangnya kesadaran masyarakat akan penerapan protokol kesehatan membuat semakin sulitnya mengendalikan penyebaran Covid-19.

Padahal saat ini satu-satunya obat adalah protokol kesehatan.

"Kelompok dengan persepsi seperti ini sudah tentu abai dengan protokol kesehatan, padahal mereka sangat rentan terpapar dan menyebarkan Covid-19," kata Doni,

Tidak sedikit dari dua kelompok tersebut berasal dari usia produktif, dimana di Sumut usia produktif (31-45 tahun) paling tinggi kasusnya.

Dari 9.749 kasus konfirmasi positif (per 24 September) sebanyak 31,87 persen merupakan usia produktif, sedangkan kasus meninggal berada di usia lanjut 46-59 tahun (36,61 persen) dan 60 tahun keatas (41,77 persen).

"Tingkat kesembuhan tertinggi Sumut itu ada di usia produktif yakni 32,47 persen. Tetapi rata-rata yang menjadi penyebar juga di usia ini, mereka masih sangat aktif dan mobilitasnya tinggi," kata Doni.

"Bila kelompok ini tidak disiplin protokol kesehatan, dia sangat mungkin menjadi penyebar dan imbasnya pada usia lanjut, apalagi OTG juga banyak terdapat di usia produktif."

Sementara itu, Doni Manardo yang datang bersama Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dan beberapa anggotanya juga memberikan bantuan kepada Sumut.

Antara lain 2 unit ventilator, 200.000 lembar masker kain, 30.000 masker non-medis, 20.000 masker KN95, 2.000 face shield, 50 hazmat dan 10 jerigen hand sanitizer (5 liter).

Baca Juga: Doni Monardo Ungkap Meski Tak Keluar Rumah, Masyarakat Masih Bisa Tertular Covid-19

 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x