Tertembak Peluru Peringatan Polisi Seorang Warga Meninggal Dunia, Apa Kata Polri?

MAKASSAR, KOMPAS.TV - Seorang warga yang diketahui bernama Anjas, 23 tahun tertembak peluru panas dan meninggal dunia.

Pemuda ini tertembak saat polisi melepaskan tembakan peringatan di Makassar, Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Insiden Penembakan, Polisi: Warga Salah Paham, Polisi Dikeroyok Massa

Selain Anjas, terdapat dua pemuda lainnya yang sama-sama tertembak peluru peringatan polisi.

Pihak Polri mengatakan, Propam kini tengah memeriksa dan mengkonfirmasikan mengapa peristiwa tersebut dapat terjadi.

Menurut Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Argo Yuwono mengungkapkan bahwa pihak Propam sedang memastikan hal tersebut.

Propam masih melakukan penelusuran kronologis hingga alasan dilakukannya tembakan peringatan.

"Sedang dicek kronologisnya seperti apa, kenapa anggota sampai memberikan tembakan," ucap Argo.

Namun demikian, Argo belum mau menyampaikan terkait persoalan tertembaknya warga di Makassar saat polisi memberikan tembakan peringatan itu.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, enam polisi diperiksa Propam karena melepaskan tembakan peringatan tapi mengenai 3 warga di Kota Makassar.

Polisi masih mendalami penyebab warga yang tertembak saat tembakan peringatan tersebut.

"Kita dalami dulu peran anggota, kenapa ada masyarakat yang tertembak. Ini lagi didalami dulu," ujar Kapolres Pelabuhan Makassar AKBP Muhammad Kadarislam saat dikonfirmasi awak media, Minggu (30/8/2020).

Diketahui, insiden penembakan bermula saat salah seorang anggota polisi berpakaian preman, Brifka UF yang menyelidiki kasus pengeroyokan mendatangi warga di wilayah Kecamatan Ujung Tanah, Makassar, Minggu (30/8/2020) dini hari.

Namun Bripka UF justru diburu dan diteriaki maling oleh warga. 

Bripka UF disebut selamat karena ditolong anggota polisi yang sedang berpatroli.

Tak hanya sampai di situ, polisi yang sebelumnya menyelidiki kasus pengeroyokan kembali lokasi kejadian karena hendak mengambil motor miliknya. 

Baca Juga: Jadi Korban Penembakan Orang Tak Dikenal, Seorang Satpam Alami Luka Di Bagian Perut

Namun saat sampai di lokasi dia kembali diserang warga.

"Setelah agak tenang sedikit, anggota tadi (menyelidiki) masuk lagi pergi ambil motornya, kan motornya di dalam. Ternyata di dalam (permukiman warga) diserang lagi," tutur Muhammad Kadarislam.

Polisi yang diserang lagi oleh warga dan terdesak akhirnya mengeluarkan tembakan peringatan.

Beberapa saat setelah itulah dikabarkan terdapat 3 warga yang terkena tembakan peluru nyasar.

"Yang duanya ketembak di kaki, satunya (Anjas) di pelipis, di kepalanya, masing-masing 1 kali," kata Kadarislam, menjelaskan.