Untuk memudahkan dan mempercepat prpses ini, kata Ade, Polda Jawa Tengah sudah berkkordinasi dengan Polda lain untuk membantu pencarian.
Sementara Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi, mengatakan kasus penyerangan di Pasar Kliwon beberapa waktu lalu harus dijadikan pembelajaran.
Menurut dia, polisi harus bisa memetakan masalah dan melakukan langkah antisipasi.
"Jangan sampai menunggu ada kejadian baru kemudian bertindak," ujar Ahmad Luthfi.
Baca Juga: Polisi Tangkap Pelaku Pengeroyokan Umar Assegaf Saat Acara Midodareni di Solo
Dengan demikian, kata Ahmad Luthfi, kejadian serupa tidak terulang kembali di kemudian hari.
"Tidak ada tempat di manapun untuk radikalisme dan intoleransi," kata Ahmad Luthfi.
"Polisi harus bertindak cepat dan tidak terlambat lagi."
Sebelumnya, penganiayaan, pengeroyokan dan perusakan terjadi saat acara midodareni di Kampung Mertodranan, Pasarkliwon, Solo.
Dari kejadian tersebut, sebanyak tiga orang mengalami luka danharus menjalani perawatan di rumah sakit.
Baca Juga: Penyerangan Usai Gelar Midodareni, 3 Warga Solo jadi Korban!
Kejadian itu bermula saat keluarga almarhum Assegaf bin Jufri menggelar acara midodareni atau tradisi doa bersama sebelum pernikahan.
Mendadak, muncul puluhan orang mendatangi lokasi tersebut dan melakukan penganiayaan, pengeroyokan dan perusakan.
Setelah penyerangan tersebut, Tim Gabungan Polresta Surakarta, Polda Jateng dan Mabes Polri menangkap beberapa pelaku.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.