GARUT. KOMPAS.TV – Sebuah mobil ambulans yang mengantar pasien kritis dari Puskesmas Leles menuju RSUD dr Slamet Garut dihalangi secara sengaja oleh sebuah mobil Kijang.
Peristiwa tersebut diunggah dan diceritakan di status akun Facebook bernama Fauzi Minggu (16/8/2020), yang belakangan diketahui adalah seorang relawan pengawal ambulans.
Fauzi menceritakan dalam statusnya, pengendara mobil Kijang tersebut malah sengaja mengajak balap ambulans yang dikawalnya. Akibatnya, ambulans tidak bisa menyalip mobil itu sampai beberapa kilometer.
Baca Juga: Polisi Cari Pengemudi Mobil Kijang yang Halangi Ambulans Bawa Pasien Kritis di Garut
Hingga pasien di dalam ambulans yang merupakan seorang anak yang sedang dalam kondisi kritis karena pembuluh darahnya pecah meninggal dunia tak lama setelah tiba di RSUD dr Slamet.
Kronologi
Dilansir dari Kompas.com, Muhammad Fauzi (20) sang pemilik akun Facebook tersebut, menceritakan pada Jumat (14/8/2020) pulang menggunakan sepeda motor dari Bandung menuju Garut.
Saat melintas di Leles, ia melihat ambulans dari puskesmas membawa pasien gawat darurat sehingga dirinya langsung mengawal.
"Awalnya perjalanan normal, kendaraan lain memberi jalan ambulans," kata Fauzi.
Namun, saat di kawasan Tutugan Leles, sebuah mobil Kijang menghalangi laju ambulans.
Fauzi lalu meminta pengemudi mobil Kijang tersebut untuk menepi memberi jalan ambulans. Tetapi sang pengemudi tetap tidak mau memberi jalan.
"Dia keukeuh enggak mau ngasih jalan," katanya.
Baca Juga: Diduga Ngebut, Ambulans Ringsek Tabrak Truk Muatan Kain
Akhirnya karena lajunya dihalangi, mobil ambulans pun tak bisa berjalan cepat. Sampai akhirnya setelah beberapa kilometer di kawasan Tarogong baru bisa mendahului kendaraan itu.
Mobil Kijang tersebut langsung menempel di belakang ambulans setelah memberi jalan, hingga berpisah di Bundaran Alun-Alun Tarogong.
Mobil Kijang berbelok ke Jalan Suherman, sedang ambulans berbelok ke Jalan Cimanuk.
"Saat tiba di RSUD, pasiennya saya lihat masih ada (belum meninggal), sempat ditangani petugas juga," kata Fauzi.
Pengakuan Sopir Ambulans
Sementara itu saat dihubungi terpisah, Damis Sutendi, sang pengemudi ambulans membenarkan kejadian yang diceritakan Fauzi.
Damis menceritakan saat itu dirinya tengah membawa seorang anak berusia enam tahun yang sedang koma karena mengalami pendarahan di kepala setelah terjatuh.
Karena kondisinya tersebut, anak tersebut langsung dirujuk ke RSUD dr Slamet Garut oleh petugas Puskesmas Leles.
"Sejak keluar Puskesmas memang sudah dikawal oleh relawan yang biasa mengawal," kata Damis.
Baca Juga: Ada Razia Masker, Sopir Ambulans Ini Mencoba Kabur
Damis mengatakan insiden dengan mobil Kijang tersebut terjadi di kawasan Pasar Bajing, Kecamatan Banyuresmi.
Meski relawan telah meminta mobil itu untuk menepi, namun pengemudinya malah terus tancap gas memacu mobilnya.
"Dia malah di depan terus walau relawan yang mengawal pakai motor sudah minta jalan," ujarnya.
Akibatnya, Damis kehilangan waktu lima menit untuk sampai di RSUD dr Slamet.
"Biasanya cuma 10 menit sampai ke RSU, kemarin mah sampai lebih dari 15 menit," katanya.
Damis juga mengakui akhirnya sang pasien anak tersebut meninggal dunia setelah sempat dirawat di RSUD dr Slamet. Damis pun menyesali tindakan pengguna jalan yang tak mau memberi jalan tersebut.
"Semoga tidak ada lagi kejadian serupa, cukup ke pinggir saja sebentar, beri jalan agar pasien bisa cepat dapat perawatan," ucap Damis.
Baca Juga: Polisi Dibacok Geng Motor Saat Atur Lalu Lintas, 9 Pelaku Dicokok
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.