“Setidaknya ada 4 strategi yang harus dilakukan sekolah dalam proses ini. Yaitu pengajaran, teladan, pembiasaan, dan pembudayaan,” ujar Enden.
Pimpinan Sekolah Al Azhar Kembangan di Jakarta Barat ini mengungkapkan, pengajaran dilakukan dengan merancang kurikulum yang dapat menumbuhkan karakter (akhlak) Rasulullah melalui kegiatan belajar mengajar.
Kemudian teladan dilakukan melalu contoh yang diberikan orang dewasa, baik di sekolah maupun di rumah.
Sedangkan untuk pembiasaan, yaitu karakter yang hendak dibangun dan dibiasakan melalui pembentukan iklim sekolah terhadap perilaku yang diharapkan, yaitu perilaku yang dicontohkan Rasulullah.
Adapun pembudayaan yang dimaksudkan itu adalah dari ketiga hal yang telah disebutkan di atas yang dilakukan secara berkesinambungan.
Dari kesinambungan inilah akan membentuk budaya sekolah yang berkarakter (berakhlak) seperti akhlak Nabi Muhammad saw.
Tokoh Masyarakat Kota Tangerang, H. Iskandar mengatakan, rutinitas PPDB yang senantiasa dilakukan sekolah terdapat peluang dan tantangan.
"Peluangnya sangat tinggi karena nama sekolah semakin dikenal, apalagi jika akses menuju sekolah bisa melewati berbagai jalan strategis,” ujar Iskandar yang pernah menjadi anggota DPRD Kota Tangerang dan anggota DPRD Provinsi Banten selama puluhan tahun.
Menurut Iskandar, peluang maupun potensi tersebut memberikan harapan ke depan bagi sekolah semakin kuat, eksis, dan maju.
Untuk diketahui, saat ini manajemen pendidikan sekolah Al Fathir dibimbing langsung oleh pihak Al Azhar Jakarta.
Baca Juga: Protes Sistem Zonasi dan PPDB, Orangtua Calon Siswa Minta Anaknya Diloloskan
Namun demikian, lanjut Iskandar, terdapat pula tantangan yang cukup besar.
Tantangan ini tak lain adalah karena banyaknya sekolah yang lebih dulu berdiri dan dikenal di masyarakat.
Sehingga sarana dan fasilitas pun menjadi salah satu unsur kompetitif yang harus terus diperbaharui agar memberikan kenyamanan anak didik di sekolah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.