Hasilnya, alat murah yang bekerja efektif mendeteksi resapan gas metana dalam oksigen, yang dapat dimonitor lewat ponsel.
Pada saat membuka acara KSM-Myres Nasional, Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas berharap, gelaran tahun ini semakin menginspirasi seluruh pelajar di Indonesia untuk terus berprestasi dan berinovasi dalam setiap aspek kehidupan.
KSM-Myres, kata pria yang akrab disapa Gus Men, menjadi media strategis dalam mengembangkan ekosistem madrasah yang unggul dan memiliki daya saing tinggi.
Menag berharap arena ini dapat menjadi wahana meningkatkan kualitas bagi semua pihak, tidak hanya peserta.
"Kemenangan sejati bukan hanya tentang meraih medali, tetapi tentang bagaimana menghargai proses, menghormati lawan, dan terus belajar dari setiap pengalaman," tegas Menag.
Bagi para guru, kepuasan sejati tidak hanya terletak pada kemenangan, tetapi pada proses mendidik tentang nilai-nilai kesabaran, ketekunan, dan kerja keras.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag, Prof Abu Rokhmad menyoroti beberapa keistimewaan dari KSM tahun ini.
Disebutkan bahwa KSM 2024 bersifat inklusif, dengan menambahkan kategori untuk peserta dari madrasah inklusif.
Selain itu, terdapat juga kategori baru untuk peserta dari madrasah yang terletak di daerah terpencil, wilayah Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal (3T), serta madrasah yang memiliki siswa berkebutuhan khusus.
Secara umum KSM 2024 diikuti oleh 618.756 peserta dari babak penyisihan hingga final.
"Ajang ini dapat mengeksplorasi dan mengapresiasi potensi anak madrasah di bidang sains," jelas Abu Rokhmad.
Ketua Panitia KSM-MY RES 2024, Shola Taufiq mengungkapkan, tahun ini MY RES menampilkan 36 tim terbaik yang telah disaring di tingkat daerah.
Baca Juga: Siswi MTsN 2 Kota Surabaya Temukan Detektor Dini Disleksia, Dapat Dideteksi secara Instan
Temuan dan riset-riset mereka ini telah diuji di tingkat kabupaten hingga provinsi.
Para juri di ajang ini adalah orang-orang yang berkompeten dalam bidangnya, sehingga karya-karya yang memenangi Myres ini dapat menjadi simbol kemajuan madrasah saat ini.
“Sejauh ini riset-riset tersebut banyak menjadi koleksi panitia, dan masih memerlukan peran dunia usaha untuk mewujudkannya menjadi suatu produk yang lebih riil mengubah masyarakat,” kata Kasubdit Sarpras KSKK Kemenag ini.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.