“Saya melihat Anwar Ibrahim adalah tokoh penting dalam sejarah perjalanan politik Malaysia. Sebagai seorang muslim sejati, intelektual, kritis dan terbuka, ia memperkenalkan konsep Malaysia Madani. Ide ini penting dan memiliki spirit sama dengan Islam Berkemajuan," ungkapnya.
Pada waktu yang sama, Sudarnoto yang juga Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Bidang Hubungan Luar Negeri itu meluncurkan buku bertajuk Malaysia, yakni "Malaysia Jalan Terjal Menuju Bangsa Demokratis".
"Menurut saya, sebagaimana yang saya jelaskan dalam buku saya, bahwa dua gagasan itu (Malaysia Madani dan Islam Berkemajuan) sangat dibutuhkan untuk memperkokoh demokrasi di dua negara ini,” tuturnya.
"Tapi hal ini tidak mudah dan menghadapi tantangan besar. Saya berharap para pembaca dapat mengenal lebih negara tetangga kita yaitu Malaysia agar dapat menjalin sinergi dengan baik," imbuhnya.
Bagi Secretary General Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM), Mohammad Fazril bin Mohd Saleh, perhelatan pada seminar internasional itu momen penting untuk dikembangkan lagi di berbagai tempat dan sektor.
Oleh karena itu, ia berharap ada resolusi dan tindakan melaksanakan proses peningkatan hubungan Indonesia dengan Malaysia.
“Harapan kami ada sebuah resolusi yang dapat membuat hubungan Indonesia dan Malaysia semakin kompleks dalam berbagai lapisan, bukan hanya antar pemerintah tetapi juga seluruh sektor lainnya saling berhubungan, termasuk ABIM untuk masyarakat Indonesia,” ujar Mohammad Fazril.
Baca Juga: Fenomena Krismuha: Potret Toleransi dari Pinggiran Indonesia
Gunawan menambahkan, narasumber pada diskusi seminar internasional ini berasal dari Indonesia dan Malaysia.
Mereka adalah Prof. M. Din Syamsuddin, Assoc Prof Sohirin Solihin, Chusnul Mar’iyah Ph.D, Dr. Nazaruddin Nasution, Sen. Mohd Yusmadi bin Moh Yusoff, Lili Yulyadi Arnakim, Ph.D, dan Assoc Prof Zulkifli Hasan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.