KOMPAS.TV – Tahukah Anda jika ada hewan yang bisa merasakan akan terjadi bencana alam, termasuk gempa? Para hewan ini akan bertingkah tidak biasa apabila mereka merasakan pertanda datangnya bencana alam.
Lantas, hewan apakah saja yang bisa mendeteksi gempa?
Sebelum itu, perlu diketahui juga cara hewan mendeteksi gempa. Hewan tertentu dapat merasakan ionisasi udara yang disebabkan oleh tekanan di dalam bumi dengan bulu mereka sebelum terjadi gempa di permukaan, dikutip dari grid.id.
Ionisasi merupakan proses yang ditandai adanya perubahan molekul suatu benda. Adanya tekanan di dalam bumi akan menyebabkan reaksi berupa bunyi atau keluarnya gas bumi yang tidak bisa dideteksi manusia.
Adapun telinga manusia hanya bisa mendengar bunyi dengan getaran yang berkisar 20-20.000 Hertz.
Pakar satwa liar juga percaya bahwa pendengaran dan indera peraba hewan yang lebih tajam dapat mendengar atau merasakan getaran di dalam bumi. Oleh karena getaran itu, banyak hewan yang sering kali bertingkah aneh sebelum terjadinya gempa.
Tingkah laku aneh hewan tersebut berguna menjadi tanda evakuasi atau pengungsian manusia sebelum terjadinya gempa maupun bencana alam lainnya.
Berikut tujuh hewan dipercaya bisa mendeteksi malapetaka, mulai dari gempa bumi hingga tsunami.
1. Katak
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di International Journal of Environmental Research and Public Health, katak diduga menjadi salah satu hewan pendeteksi bencana alam gempa bumi.
Katak memang sangat sensitif pada perubahan kimia dalam air tanah sehingga bisa mendeteksi kedatangan bencana gempa bumi. Dari perubahan reaksi kimia di air tanah tersebut kemungkinan besar kata ini akan menjauh dari pusat gempa untuk menyelamatkan diri mereka.
Baca Juga: 5 Hewan Teratas yang Punya Kentut Paling Bau dan Mematikan, Sigung Nomor Satu
2. Semut merah
Semut merah juga termasuk hewan yang sensitif ketika akan terjadinya suatu bencana. Pada dasarnya semut merah punya pola hidup yang tetap, yakni aktif di siang hari untuk mencari makan dan istirahat di malam hari.
Namun, hewan tersebut justru akan terus berjaga meski di malam hari saat akan terjadi gempa. Hal ini karena semut merah dapat mendeteksi perubahan medan elektromagnetik di bumi dan merasakan emisi karbondioksida sebelum bencana datang.
Biasanya gerombolan semut akan membubarkan diri dari sarang dan mengungsi ke tempat-tempat yang lebih aman. Mayoritas orang Jawa juga mempercayai bahwa semut bisa menjadi tanda akan datangnya banjir.
3. Burung Bangau
Saat terjadinya bencana gempa dan tsunami di Aceh dan Nias, ada sebuah tanda-tanda alam yang tak biasa.
Burung bangau yang biasanya hidup dengan normal di kawasan sekitar pantai tiba-tiba saja berbondong-bondong terbang menjauh dari area pantai.
Gejala ini padahal tidak pernah terjadi sebelumnya, dari sanalah burung bangau dipercaya sebagai salah satu hewan pendeteksi bencana alam.
4. Singa
Beberapa saat sebelum terjadinya gempa di Cina, hewan seperti singa dan macan terlihat sangat gelisah mereka berjalan kesana-kemari dan tidak jelas.
Pada saat itu, hampir 20 ekor singa dan macan menunjukkan perilaku yang tidak wajar menjelang terjadinya bencana alam.
Baca Juga: Mukjizat Bermunculan dari Gempa Turki dan Suriah, Banyak Bayi dan Anak-anak Selamat dari Reruntuhan
5. Burung
Burung juga termasuk hewan yang dapat deteksi bencana alam sebelum terjadi. Sebuah penelitian memang menunjukkan jika penurunan aktivitas yang dilakukan oleh burung sangat terlihat sejak tiga minggu sebelum gempa terjadi.
Bahkan, aktivitas sangat minim terlihat beberapa sebelum kejadian. Maka dari itu, jika kamu melihat burung di sekitar terbang beramai-ramai, kemungkinan bencana alam akan terjadi terbilang besar.
Selain itu, hewan ini memiliki kemampuan mendengar infrasound yang bisa membuat mereka mendeteksi adanya badai dan tsunami
6. Oarfish
Menurut masyarakat Jepang, kemunculan ikan langka, oarfish, secara tiba-tiba dipercaya menjadi pertanda gempa bumi dan tsunami. Mitos soal oarfish telah berkembang luas sejak lama, dan sempat dikaitkan dengan gempa bumi dan tsunami dahsyat menerjang Fukushima pada 2011 yang telah menewaskan lebih dari 20 ribu orang.
Laporan Kyodo News menyebutkan bahwa sedikitnya satu lusin ekor oarfish terdampar ke pantai-pantai Jepang dalam jangka waktu setahun sebelum bencana alam itu terjadi.
7. Sapi
Menurut penelitian yang dilakukan di universitas Jepang ternyata menunjukkan bahwa sapi merupakan salah satu hewan yang bisa juga menjadi pendeteksi terjadinya bencana alam.
Kesensitifan sapi ternyata mampu dideteksi dari jauh-jauh hari sebelum gempa.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.