Lebih lanjut disampaikan Mendikbudristek, berbagai terobosan lainnya telah dikeluarkan Kemendikbudristek seperti Kurikulum Merdeka hingga yang berkaitan dengan kesejahteraan para guru yaitu pengangkatan guru honorer menjadi Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK).
“Tahun ini lebih dari 600 ribu guru honorer telah diangkat sebagai ASN PPPK. Hingga hari ini kami masih terus memperjuangkan guru honorer yang belum menjadi ASN PPPK, mohon bersabar dan terus mendukung kami,” ucap Mendikbudristek.
Dalam pelaksanaan perekrutan ASN PPPK, Mendikbudristek menyampaikan bahwa prioritas utama adalah pengangkatan bagi guru honorer yang belum mendapatkan formasi di sekolahnya.
“Jangan sampai guru tergusur dari sekolahnya, berpindah ke sekolah lain karena di sekolahnya belum ada formasi ASN PPPK, akhirnya sekolah tersebut akan kekurangan pengajar yang sudah bekerja lama di sana,” jelas Mendikbudristek.
Sedangkan untuk membuka formasi dan perekrutan guru ASN PPPK, lanjut Menteri Nadiem, Kemendikbudristek harus bekerja sama dengan Kementerian dan Lembaga (K/L) lainnya seperti Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB), Badan Kepegawaian Negara (BKN), hingga Pemda setiap wilayah.
Baca Juga: Momen Apik G20, Mendikbudristek dan Elon Musk Berdialog dengan Mahasiswa Indonesia
“Kami akan terus mencoba mengeksplorasi agar Kemendikbudristek dapat mengangkat guru honorer menjadi ASN PPPK tanpa rantai yang panjang,” ujar Mendikbudristek.
Terkait Kurikulum Merdeka, Mendikbudristek berharap agar para guru dapat membantu mengkomunikasikan kepada sekolah dan orang tua.
Di daerah terpencil, menurut Mendikbudristek terjadi beberapa miskonsepsi dalam implementasi Kurikulum Merdeka, seperti sekolah merasa dipaksa atau belum siap dalam penerapannya. Bahkan, banyak orang tua yang merasa Kurikulum Merdeka hanya lebih banyak melakukan projek saat pembelajaran.
“Justru Kurikulum Merdeka memberikan kesempatan bagi sekolah di daerah tertinggal untuk mengejar ketertinggalan, untuk melakukan percepatan kemajuan. Dalam pembelajaran memang berbasis projek sehingga siswa akan lebih banyak berkolaborasi secara aktif dengan guru, dan kemampuan itu harus dilatih sejak sekolah,” imbuh Menteri Nadiem.
Selanjutnya, ditambahkan Mendikbudristek bahwa Kurikulum Merdeka merupakan perampingan dari materi kurikulum sebelumnya hingga 30 persen.
“Dari semua yang kita lakukan ini untuk mempermudah guru dan kepala sekolah, karena kami percaya mereka adalah pemimpin perubahan,” jelas Mendikbudristek.
Menanggapi itu, Danang Hidayatullah, Ketua Umum IGI berkomitmen akan mendukung program-program yang telah diluncurkan Kemendikbudistek. “Kami semua bergerak agar berdampak bukan hanya untuk guru lainnya, tetapi juga untuk murid-murid sebagai generasi penerus masa depan,” tutur Danang.
Pengurus Pusat Bidang Advokasi dan Regulasi IGI Akhmad Kamaludin mendukung program Kemendikbudristek dalam pengangkatan guru honorer menjadi ASN PPPK.
Akhmad berharap agar program tersebut dapat memberikan kesempatan lebih banyak lagi bagi guru honorer untuk menjadi ASN PPPK.
Ketua IGI Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Damsil Tukan menyampaikan rasa bangganya dapat berdialog langsung dengan Mendikbudristek.
Sebagai Guru Penggerak angkatan ke-7, Damsil mendukung implementasi Kurikulum Merdeka. “Harapan kami agar fasilitas pendukung implementasi Kurikulum Merdeka dapat lebih terpenuhi melalui kebijakan dari Kemendikbudristek,” harap Damsil.
Selain itu, Feri Vahleka, Sekretaris Wilayah dari IGI Provinsi Bengkulu juga mendukung program Guru Penggerak. “Kami hadir dengan hati gembira karena sekitar 75 persen di Bengkulu adalah Guru Penggerak, pengajar kreatif dan fasilitator. Kami mendukung program Kemendikbudristek ini,” pungkasnya.
Semangat Inovasi Pendidikan Bergelora di Perayaan Hari Guru Nasional Tahun 2022
Inovasi lahir dari adanya keinginan untuk merubah keadaan menjadi lebih baik. Tak terkecuali di sektor pendidikan yang situasinya hanya bisa berubah dengan kesadaran dan tekad kuat dari seluruh warga pendidikan untuk bergerak dan menggerakkan.
Mendikbudristek Nadiem pada peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2022 mengatakan, ketangguhan menjadi sikap yang harus dimiliki seseorang dalam mengawal perubahan. Sebab, dalam suatu perjuangan seringkali tantangan datang silih berganti.
“Kita harus semangat untuk terus berinovasi menciptakan perubahan dan kebaruan yang membawa kita melompat ke masa depan,” ucap Mendikbudristek.
Menteri Nadiem mengatakan, jika saat ini masih ada guru yang ragu untuk melakukan perubahan dalam proses pembelajaran di kelas atau dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin satuan pendidikan maka hal tersebut harus disadari sebagai tantangan internal yang mesti dihadapi dan diatasi.
“Memang, pada dasarnya tidak ada perubahan yang membuat kita nyaman. Jika masih nyaman, itu artinya kita tidak berubah,” imbuhnya.
Mendikbudristek juga menyinggung bahwa semangat memacu diri untuk berinovasi juga senantiasa ia tekankan kepada seluruh jajarannya di kementerian.
“Saya harap, Kemendikbudristek dapat terus mempertahankan dan meningkatkan kinerja dalam memberikan layanan terbaik bagi pendidik dan peserta didik,” pesan Nadiem.
HGN Tahun 2022: Serentak Berinovasi, Wujudkan Merdeka Belajar
Berangkat dari semangat berinovasi, peringatan HGN tahun 2022 mengangkat tema “Serentak Berinovasi, Wujudkan Merdeka Belajar”. Hal ini menjadi tindak lanjut dari langkah yang telah dilakukan bersama oleh seluruh ekosistem pendidikan tahun lalu.
“Ini adalah tindak lanjut dari tema tahun lalu. Setelah semua elemen bergerak, setelah seluruh ekosistem pendidikan di Indonesia bergerak, kita bersama-sama melakukan inovasi,” ujar Pelaksana tugas Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Plt. Dirjen GTK), Nunuk Suryani.
Baca Juga: Mahasiswa Berbagi Praktik Baik Program MBKM di Festival Kampus Merdeka
“Tahun lalu mungkin kita masih menyesuaikan dan mengatur langkah kita dalam pemulihan pendidikan, dan tahun ini kita memberikan semangat bagi semua untuk melakukan inovasi bagi dunia pendidikan di Indonesia,” imbuhnya.
Tahun 2021 lalu, tema HGN adalah “Bergerak dengan Hati, Pulihkan Pendidikan”. Hal ini adalah wujud semangat bersama yang digagas Kemendikbudristek dalam pemulihan pendidikan.
Selain itu, Kemendikbudristek ingin memberi semangat pada seluruh ekosistem pendidikan di Indonesia, baik itu pemangku kebijakan pendidikan (pemerintah), guru, orang tua murid, organisasi masyarakat yang bergerak di bidang pendidikan, dan masyarakat secara umum untuk bersama-sama bangkit membantu pemulihan pendidikan pasca pandemi.
“Kita tahu, pandemi telah memberi banyak pelajaran bagi kita semua, bahwa untuk mendorong pemulihan pendidikan dalam kondisi darurat tersebut kita tidak bisa hanya berserah pada kebijakan pemerintah saja, atau keputusan dari sekolah dan guru saja untuk memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak kita,” tekannya.
Plt. Dirjen GTK ini yakin, untuk bangkit dari keterpurukan, dibutuhkan kekuatan bersama dan gotong-royong. “Sekecil apapun wujud bantuan kita itu, termasuk ide-ide mengenai pemilihan pendidikan, itu akan sangat bermanfaat,” ucapnya optimistis.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa dunia pendidikan di Indonesia sudah punya satu konsep besar “Merdeka Belajar”. Hal tersebut dalam beberapa tahun belakangan sudah sangat membantu bangsa Indonesia menata arah pendidikan di Indonesia dalam melakukan transformasi pendidikan.
Konsep besar “Merdeka Belajar” ini juga sangat membantu masyarakat dalam mencarikan solusi dalam menyelesaikan persoalan pendidikan masa pandemi dan pascapandemi.
“Kini, saatnya kita bersama-sama untuk melakukan inovasi melalui konsep besar “Merdeka Belajar” tersebut,” imbau Dirjen Nunuk Suryani.
Baca Juga: Puncak Bulan Bahasa dan Sastra 2022, Kemendikbudristek Anugerahkan Duta Bahasa Tingkat Nasional
Perayaan Hari Guru Nasional 2022
Dalam rangkaian peringatan Hari Guru Nasional 2022, Kemendikbudristek akan menyelenggarakan kegiatan yang dipusatkan di JIExpo Kemayoran Jakarta pada 26 November 2022 mulai pukul 09.00 hingga selesai.
Dalam perayaan ini, hadir ratusan guru dari berbagai wilayah di Indonesia untuk menyemarakkan acara yang akan disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Kemendikbud RI dan TVRI.
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim akan berinteraksi dengan para guru hebat , didampingi sosok muda berbakat Maudy Ayunda. Selain itu, juga akan tampil Allfy Rev dan Meiska Adinda, Kikan Cokelat, KILA, Gita Bumi Voices, dan MOU Dance Company.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.