SHENZHEN, KOMPAS.TV - Pelatih timnas U20 Indonesia Indra Sjafri jadi sasaran netizen usai timnas U20 Indonesia tersingkir dari Piala Asia U20 2025.
Netizen Indonesia telah menyerang Instagram Indra Sjafri yang menuntutnya untuk mundur.
Bahkan, tanda pagar atau tagar #IndraSjafriOut menggema di media sosial tersebut.
Baca Juga: Timnas U20 Indonesia Kalah meski Sempat Imbangi Uzbekistan, Iqbal Gwijangge: Mereka Menghukum Kami
Indra Sjafri gagal membawa timnas U20 Indonesia berprestasi di Piala Asia U20 2025.
Timnas U20 Indonesia tersingkir setelah kalah 1-3 dari Uzbekistan di Stadion Shenzhen Youth Football Training Base Centre, Shenzhen, Minggu (16/2/2025) pada laga grup C Piala Asia U20 2025.
Hasil minor tersebut membuat timnas U20 Indonesia dipastikan tersingkir dari turnamen.
Laga terakhir timnas U20 Indonesia menghadapi Yaman dipastikan tak lagi menentukan, karena kedua tim sudah dipastikan tersingkir.
Netizen pun mengecam Indra Sjafri atas kegagalan tersebut, dan menyerangnya di media sosial Instagram.
“Kalau punya rasa malu mundur,” tulis seorang netizen alias warganet.
Bahkan ada yang hanya menuliskan kata “Out”.
Selain itu, ada yang mempertanyakan persiapan timnas U20 Indonesia yang cenderung tak berguna meski telah menghabiskan banyak wkatu.
“TC berbulan-bulan buat apa? Main masih tidak ada ada strategi,” tulisnya.
Tagar #indrasjafriout dan #sapriout pun bermunculan di Instagram sang pelatih.
Timnas U20 Indonesia sebenarnya sempat bermain imbang 1-1 di babak pertama, usai gol Jens Raven di menit ke-23, menyamakan kedudukan setelah tertinggal gegara gol Mukhammadali Urinboev, dua menit sebelumnya.
Namun di babak kedua, tim Garuda Muda gagal mempertahankan kedudukan sehingga Uzbekistan mencetak gol kemenangan lewat gol Abdugofur Haydarov (47), dan Simarikhon Saidnurillayev (63).
Baca Juga: Pemain Timnas U20 Minta Maaf usai Tersingkir, Target Semifinal Piala Asia Terlalu Tinggi?
Bek timnas Indonesia Iqbal Gwijangge bersuara usai kekalahan itu, dan menegaskan Uzbekistan mampu menghukum timnya atas kesalahan yang dibuat.
“Saya pikir di babak pertama kami bermain sangat bagus, tetapi di babak kedua kami membuat banyak kesalahan di pertahanan,” ucapnya seusai laga pada pesan suara yang diterima Kompas TV.
“Yang mereka lakukan adalah jika kami membuat kesalahan, mereka menghukum kami dengan mencetak gol, dan setelah itu mereka bermain baik, dan kami begitu lambat sehingga bisa mereka manfaatkan, dan mencetak gol dari sepak pojok,” tambahnya.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.