Terlebih, saat itu PSSI tengah mengalami konflik internal yang menyebabkan dualisme kompetisi; Liga Super Indonesia dan Liga Premier Indonesia.
Baca Juga: Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Timnas vs Bahrain, Witan & Maarten Paes Segera Pulih
Timnas Indonesia yang saat itu dilatih Aji Santoso, mengawali pertandingan dengan buruk. Kiper Syamsidar mendapat kartu merah ketika laga baru berjalan tiga menit.
Dalam laga itu, Bahrain mendapatkan total empat hadiah penalti, tiga di antaranya terjadi pada babak pertama. Meski demikian, kiper pengganti Andi Muhammad Guntur sukses membuat dua penyelamatan penalti.
Hasil pertandingan yang mengejutkan ini membuat FIFA membuka penyelidikan khusus. Pasalnya, sebelum laga dimulai, Bahrain membutuhkan 9 gol untuk melewati Qatar dan memastikan lolos ke babak berikutnya.
Mereka juga butuh Qatar untuk kalah dalam pertandingan berikutnya melawan Iran. Namun, Bahrain tetap gagal lolos, lantaran Qatar mampu bermain imbang 2-2 kontra Iran.
Baca Juga: Kata Erick Thohir usai Hilgers-Reijnders Gabung Timnas Indonesia, Target Poin di Bahrain dan China
Terlepas dari itu, manajer Timnas Indonesia, Sumardji, menyebut skuad Garuda kini sudah sangat berbeda. Dia menganggap hasil 12 tahun silam tersebut sudah tidak relevan.
"Tetapi ingat timnas kita ini sudah berbeda tidak seperti timnas jaman-jaman ya yang era-era dulu sekarang ini sudah berubah ya," ujar Sumardji, dikutip dari Tribunnews.com.
"Silakan saja menganggap remeh, malah senang, kami dianggap remeh, nanti kita buktikan di sana," paparnya.
Sumber : Kompas TV/Telegraph/Tribunnews.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.