JAKARTA, KOMPAS.TV - Ramadhan Sananta bertekad membuktikan dirinya bersama Timnas Indonesia, setelah tak jadi pilihan utama Shin Tae-yong di dua laga terakhir.
Ramadhan Sananta hanya menghuni bangku cadangan saat menghadapi Arab Saudi pada putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, awal bulan ini.
Bahkan ia tak masuk daftar pemain untuk pertandingan lawan Australia.
Baca Juga: Jadwal Liga Inggris Pekan Ini Sajikan Duel Manchester City vs Arsenal
Di kedua pertandingan tersebut, Shin Tae-yong lebih memilih menurunkan Ragnar Oeratmangoen.
Sananta sendiri sebenarnya lebih tajam di liga domestik, ketimbang Ragnar Oeratmangoen dan Rafael Struick.
Ragnar Oeratmangoen saat ini belum bermain sejak gabung dengan FC Dender di Liga Belgia.
Sementara itu, Struick juga belum mencetak gol saat memperkuat ADO Den Hag, dan saat ini telah bergabung dengan klub Australia Brisbane Roar.
Sedangkan Sananta merupakan top skor Piala Presiden 2024 saat bersama Persis Solo.
Ia juga telah mencetak gol di ajang Liga 1 2024/2025, ketika membawa timnya mengalahkan Madura United 4-0, pekan lalu.
Terkait belum menjadi pemain utama di Timnas Indonesia, Sananta tak mengeluhkan keputusan Shin Tae-yong.
Ia sendiri bertekad menunjukkan penampilan terbaiknya jika dipercaya bermain.
“Yah, yang penting saya harus sabar aja mungkin saya kalau dikasih kesempatan saya membuktikan itu semua untuk semuanya,” ucapnya dikutip dari BolaSport.
Ia pun bertekad menjadikan performanya dengan Persis sebagai motivasi untuk tampil baik dengan Timnas Indionesia.
“Penampilan di Persis saya jadikan motivasi untuk main di timnas,” katanya.
“Ini sangat bagus buat saya juga setiap dikasih kesempatan, saya akan buktikan setiap menit yang dipercayakan pada saya,” kata eks pemain PSM Makassar itu.
Baca Juga: Hasil Liga 1 PSS Sleman vs Arema FC: Gol dan Kemenangan Perdana Super Elang Jawa
Sananta sendiri mengakui bahwa ia telah belajar banyak dari asisten Shin Tae-yong untuk mengasah penyerang Tim Garuda, Yeom Ki-hun.
“Kemarin ia (Yeom Ki-hun) sempat menyampaikan ada sebagian kekurangan. Power dia bilang sudah oke, tetapi saya banyak belajar dengan pelatih striker yang dari Korea,” ujar Sananta.
“Ia sangat bagus dalam menyampaikan apa yang saya kurang dalam diri saya dan saya sangat belajar darinya, menjadi striker yang baik dan ganas,” ujarnya.
Sumber : BolaSport
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.