Kompas TV olahraga sepak bola

Transformasi Liga Champions: Format Baru untuk Kepuasan Klub-Klub Elite Eropa

Kompas.tv - 29 Agustus 2024, 22:27 WIB
transformasi-liga-champions-format-baru-untuk-kepuasan-klub-klub-elite-eropa
Vinicius Junior mengangkat trofi Liga Champions usai Real Madrid mengalahkan Borussia Dortmund di Stadion Wembley, Senin (1/6/2024). (Sumber: Ian Walton/Associated Press)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Deni Muliya

Tekanan yang diberikan klub-klub kepada UEFA untuk melakukan perubahan ini semakin meningkat setelah sempat muncul rencana pembentukan kompetisi tandingan, Super League, yang diinisiasi oleh 12 klub besar dari Spanyol, Italia, dan Inggris pada April 2021. 

Baca Juga: Cetak Rekor 15 Trofi Liga Champions, Florentino Perez: Kompetisi Ini Milik Kami

Meskipun proyek tersebut gagal dalam waktu kurang dari 48 jam, konsep format Liga Champions yang baru ini sebagian besar dibentuk oleh ide-ide dari klub-klub yang terlibat dalam proyek Super League.

Kelebihan dan Tantangan Format Baru

Format baru ini menjanjikan keuntungan finansial yang lebih besar dan paparan merek yang lebih luas bagi klub-klub peserta. 

Para pemain juga akan mendapatkan lebih banyak pertandingan berkualitas tinggi yang dapat mempercepat perkembangan mereka. 

Dengan total 189 pertandingan yang akan digelar, dibandingkan dengan 125 pertandingan di format sebelumnya, Liga Champions diharapkan semakin mengukuhkan diri sebagai puncak dari sepak bola klub dunia.

Namun, penambahan dua putaran pertandingan pada bulan Januari juga menimbulkan kekhawatiran tentang potensi kelelahan pemain.

Kompetisi ini berlangsung di tengah jadwal yang sudah sangat padat, di mana banyak pemain menunjukkan tanda-tanda kelelahan pada Piala Eropa 2024 lalu. 

Tantangan semakin besar dengan peluncuran Piala Dunia Antarklub FIFA yang berlangsung selama sebulan pada Juni mendatang, di mana 12 tim dari Eropa.

Termasuk 11 tim yang bermain di Liga Champions musim ini akan bersaing.

Selain itu, peningkatan jumlah uang hadiah juga menimbulkan pertanyaan tentang penggunaannya yang bijak. 

Meskipun belanja transfer pemain cenderung melambat pada musim panas ini, namun gaji pemain top terus meningkat. 

Klub-klub dari liga domestik menengah dan liga di negara-negara berperingkat lebih rendah mengkhawatirkan bahwa perubahan ini justru akan memperlebar kesenjangan kekayaan di sepak bola Eropa dan memperburuk ketidakimbangan kompetisi.

Giorgio Marchetti, Sekretaris Jenderal Deputi UEFA menyatakan, perubahan ini datang sebagai tanggapan atas kebutuhan klub-klub. 

"Kebutuhan untuk bermain secara reguler di Eropa adalah kebutuhan dari klub-klub, bukan kebutuhan UEFA," ujarnya dikutip dari Associated Press.

Namun, tidak semua pihak menyambut positif perubahan ini.

Kelompok suporter, seperti Football Supporters Europe memperingatkan, para penggemar akan diminta untuk mengorbankan lebih banyak waktu dan uang untuk mengikuti tim mereka, sesuatu yang mungkin tidak dimiliki oleh banyak penggemar.

Sementara itu, CEO Shakhtar Donetsk, Serhii Palkin, menyambut baik perubahan ini. 

"Bagi kami, bermain sebanyak mungkin pertandingan di Eropa adalah solusi untuk menjaga semangat penggemar, pemain, dan keuangan klub," katanya. 

Baca Juga: Link Live Streaming Drawing Liga Champions 2024-25 Malam Ini Pukul 23.00 WIB




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x