Bahkan, Indonesia sempat mencetak gol di menit ke-61, melalui Muhammad Ferrari, tetapi dianulir wasit setelah melihat tayangan video assistant referee (VAR), karena Ramadhan Sananta yang berdiri offside.
Setelah gol dianulir, Timnas Indonesia U23 justru harus kebobolan selang tujuh menit setelahnya, yaitu menit ke-68 lewat tendangan Khusain Norchaev.
Petaka berlanjut, kali ini Rizky Ridho harus diusir dari lapangan karena terkena kartu merah pada menit ke-84.
Satu menit setelahnya, Indonesia kembali menelan pil pahit karena skor kekalahan bertambah jadi 0-2, karena gol bunuh bunuh diri Pratama Arhan.
Dalam pertandingan itu, kepemimpinan wasit Shen Yinhao dan wasit VAR Sivakorn Pu-udom menuai kritik dan hujatan dari banyak pihak, karena sejumlah keputusan dinilai sangat merugikan Indonesia, khususnya saat memberikan kartu merah kepada Rizky Ridho.
Meski gagal ke final, Indonesia masih memiliki kans untuk tampil di final melalui perebutan tempat ketiga melawan Irak.
Jika Indonesia menang, maka tiket otomatis ke Olimpiade pada 26 Juli - 11 Agustus nanti sudah dalam genggaman.
Baca Juga: 7 Rekor yang Dibuat Timnas Indonesia di Piala Asia U23, Tim Pertama yang Bobol Korea Selatan 13 Kali
Namun, bila tetap kalah kesempatan terakhir juga masih ada. Timnas Indonesia akan melakoni jalur playoff antar konfederasi melawan wakil dari benua Afrika, yaitu Guinea U23 yang dijadwalkan pada 9 Mei mendatang.
Pemenang playoff itu akan meraih tiket untuk berada di panggung pesta olahraga atau multievent terbesar di dunia. Tetapi jika kalah, maka harapan Indonesia untuk tampil sudah tertutup rapat.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.