"Jadi tidak banyak menuntut pemain lokal bahkan malah terus memberi support," sambung Eko.
Adapun di bagian putra, juara bertahan Jakarta LaVani yang bertindak sebagai tuan rumah pada pertandingan pembuka ini, menang atas pendatang baru, Jakarta Garuda Jaya, dengan skor 3-0 (25-16, 25-22, 25-20).
Klub yang didirikan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono ini sempat mendapat perlawanan dari para pemain muda Garuda Jaya. Pada set kedua, tim asuhan Li Quijiang itu mampu mengimbangi Jakarta LaVani hingga mendapat poin 22.
Asisten pelatih Jakarta LavAni, Samsul Jais, mengakui pada laga pembuka, tim asuhan pelatih asal Kuba, Nicolas Ernesto Vives, belum tampil utuh.
"Ini pertama kali bermain, jadi komunikasi antara pemain lokal dan asing masih mencari-cari," ujar Samsul usai laga.
"Karena adanya miskomunikasi antarpemain itu, sehingga membuat setter ada kesulitan dalam memberi bola," tambahnya.
Baca Juga: Happy Ending untuk LavAni, Tim Voli Milik SBY Ini Sukses Juara Putaran Dua Proliga 2023
Sementara manajer tim Garuda Jaya, Loudry Maspaitella, menyebut anak-anaknya awalnya memang sedikit grogi dan belum ada chemistry.
"Tapi setelah mendapatkan poin dan melakukan selebrasi, akhirnya bisa sedikit bermain lepas," tandas mantan kapten tim nasional itu usai laga.
Menurutnya, setelah laga melawan juara bertahan, Loudry yakin tim yang dipersiapkan untuk Kejuaraan Asia U20 di Surabaya pada 23-30 Juli 2024 ini akan tampil lebih baik pada laga-laga berikutnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.