JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan sepak bola dunia FIFA memuji perkembangan sepak bola Indonesia yang menurut mereka mengalami kemajuan yang bagus.
Dalam beberapa bulan belakangan, sepak bola Indonesia memang sibuk dengan sejumlah agenda.
Pada bulan November-Desember 2023 lalu, Indonesia menjadi tuan rumah ajang Piala Dunia U17.
Sementara dari prestasi sepak bola, Timnas Indonesia berhasil lolos untuk pertama kalinya ke babak knockout pada Piala Asia 2023 bulan Januari lalu.
Dan sekarang, Tim Garuda juga berpeluang besar lolos ke babak selanjutnya pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Hasil-hasil tersebut membuat posisi Timnas Indonesia di ranking FIFA terus merangkak naik.
Dalam peringkat yang dirilis April 2024, Indonesia menjadi negara yang loncatayn tertinggi dengan naik delapan tangga ke posisi 134.
PSSI menyebut, perkembangan sepak bola Indonesia ini tidak lepas dari peran FIFA.
“Gelaran FIFA U-17 World Cup tahun lalu di mana Indonesia menjadi tuan rumah mendapat efek pada pengembangan sepak bola di dalam negeri, khususnya infrastruktur. Terbukti saat ini banyak menyediakan sarana bagi talenta-talenta muda untuk memperlihatkan kemampuan mereka di pentas global. Turnamen ini meningkatkan pengembangan dan pengenalan terhadap pemain yang krusial bagi perkembangan mereka," kata PSSI kepada FIFA Inside.
“Dengan jumlah kehadiran yang luar biasa yakni 437,000 penonton, turnamen ini memancing ketertarikan dan partisipasi pada sepak bola khususnya anak-anak muda Indonesia sekaligus meletakkan fondasi yang kuat untuk pertumbuhan olahraga yang berkelanjutan,” imbuhnya.
Sejak 2021, ranking FIFA Indonesia terus mengalami kenaikan. Meski begitu, PSSI belum mau puas dan menargetkan untuk masuk ke jajaran 100 besar dunia.
Baca Juga: Ranking FIFA Terbaru: Indonesia Tim dengan Lonjakan Tertinggi, Lewati Malaysia & Duduk di Posisi 134
"(Ini) adalah bukti upaya kolektif dan kemajuan yang dibuat dalam pengembangan sepak bola. Bangsa Indonesia dapat berbangga dengan pencapaian ini, yang menunjukkan bahwa langkah yang diambil sudah berada di arah yang benar," kata PSSI.
PSSI juga mengakui bahwa FIFA dengan program FIFA Forward-nya mempunyai peran penting dalam perkembangan sepak bola Indonesia, baik di dalam maupun di luar lapangan.
"Mereka telah secara aktif mendukung PSSI untuk meningkatkan sepak bola di tingkat nasional dan usia muda melalui berbagai inisiatif, termasuk peningkatan infrastruktur, sepak bola wanita dan pengembangan akar rumput," lanjut PSSI.
Hal ini termasuk pendirian pusat pelatihan yang canggih di ibu kota baru Indonesia, di mana FIFA Forward berkontribusi menambah dana pemerintah sebesar 5,65 juta dolar AS atau sekitar hampir Rp 90 miliar.
“Pusat pelatihan ini menandai tonggak bersejarah karena akan menjadi pusat pelatihan nasional pertama bagi Indonesia. Dijadwalkan selesai pada bulan Juni, pengembangan pusat pelatihan melalui FIFA Forward ini siap untuk merevolusi sepak bola di Indonesia," tutur PSSI.
"Dalam satu atau dua tahun ke depan, fasilitas ini akan memiliki total delapan lapangan, dilengkapi dengan fasilitas terbaik yang dirancang untuk mendukung sepak bola di semua level. Kolaborasi dengan FIFA telah memicu upaya pendanaan bersama, terutama dari pemerintah daerah, yang semakin meningkatkan pengembangan fasilitas pelatihan utama ini," tuturnya.
Selain FIFA Forward, Indonesia juga telah bergabung dengan FIFA Talent Development Scheme (TDS) yang bertujuan untuk membantu Asosiasi Anggota FIFA mencapai potensi penuh mereka dengan memastikan bahwa semua pemain berbakat ditemukan dan diberi kesempatan untuk berkembang.
Dalam proyek TDS PSSI yang dimulai pada tahun 2022 ini, sebanyak 34 Direktur Teknik Regional di seluruh negeri dilatih untuk fokus pada akar rumput, pengembangan pemain muda, identifikasi bakat, dan pengembangan pelatih.
Baca Juga: Rangking FIFA April 2024: Argentina Teratas, Indonesia Rangking 134
Untuk tahun ini, fokusnya bergeser pada pelatihan para direktur teknik agar lebih memahami lingkungan pemain berbakat dan bagaimana mengembangkan mereka secara efektif.
Lebih dari itu, sepak bola akar rumput dan sepak bola wanita juga menjadi tujuan fokus PSSI.
Hal itu karena PSSI menyadari bahwa generasi muda adalah masa depan sepak bola dan warisan Piala Dunia U-7 adalah untuk kepentingan negara.
PSSI secara aktif bekerja untuk meningkatkan sepak bola di semua tingkatan. Pendekatan komprehensif ini mencakup investasi dalam pendidikan kepelatihan, program identifikasi bakat, fasilitas pengembangan dan pendirian akademi pemain muda di seluruh negeri.
Selain itu, dengan bantuan dari FIFA Women's Football Programme, PSSI merancang ulang Strategi Sepakbola Wanita, yang bertujuan untuk meningkatkan aspek olahraga ini.
Kolaborasi penting lainnya antara FIFA dan PSSI adalah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dan peresmian kantor FIFA di Jakarta pada bulan November lalu oleh Presiden FIFA Gianni Infantino dan Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
Hal ini menandai tonggak penting dalam komitmen kedua belah pihak untuk mendorong pengembangan dan pertumbuhan yang berkelanjutan dalam lanskap sepak bola Indonesia. Kolaborasi ini menggarisbawahi dedikasi FIFA untuk meningkatkan infrastruktur, tata kelola, dan kemampuan teknis.
Setelah mencapai babak 16 besar Piala Asia AFC 2023, Indonesia telah memulai perjalanan menuju Piala Dunia FIFA 26.
“Kualifikasi AFC untuk Piala Dunia FIFA 26 menandai tonggak sejarah penting bagi sepak bola Indonesia. Tujuan kami adalah untuk bersaing di level tertinggi dan lolos kualifikasi," kata Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
"Kami menyadari bahwa perjalanan ke depan tidak akan mudah, (tetapi) kami yakin bahwa kompetisi ini akan memberikan pengalaman yang tak ternilai bagi para pemain kami, yang memungkinkan mereka untuk tumbuh dan berprestasi di panggung internasional," tutupnya.
Baca Juga: Profil Jairo Riedewald, Pemain Crystal Palace yang Tolak Suriname dan Disebut Pilih Timnas Indonesia
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.