Bagi Persiwa, hukuman tersebut telah diberlakukan sejak 12 Mei 2022, dengan tanggal pencabutan yang belum ditentukan.
Namun, secara substansial, Persiwa kini sudah tidak lagi berpartisipasi dalam kompetisi sepak bola nasional, setelah merger dengan tim Cirebon, Bina Putra.
FIFA tidak memberikan rincian mengenai kasus yang mengakibatkan kelima klub tersebut terkena hukuman.
Namun, sesuai dengan Peraturan Status dan Transfer Pemain dan Kode Disiplin FIFA, embargo mungkin diberlakukan karena berbagai alasan, seperti tunggakan pembayaran, pemutusan kontrak tanpa alasan yang jelas, dan kegagalan untuk membayar jumlah yang relevan tepat waktu.
Embargo transfer adalah sanksi yang melarang suatu klub untuk mendaftarkan pemain baru setelah merekrutnya.
Meskipun klub masih memiliki hak untuk merekrut pemain, pemain yang direkrut tidak dapat didaftarkan ke asosiasi sepak bola nasional, sehingga tidak dapat diturunkan dalam pertandingan.
Persija Jakarta pernah dilaporkan ke FIFA oleh Marko Simic pada tahun 2022 setelah terjadi gangguan dalam pembayaran gaji sang penyerang asal Kroasia.
Pada tahun 2023, FIFA mengabulkan gugatan Simic dan Persija diwajibkan membayar total Rp25 miliar kepada Simic.
Pada bulan Juni 2023, Simic kembali bergabung dengan Persija dengan menandatangani kontrak selama dua tahun.
Meskipun banyak pihak yang menganggap kedatangan kembali Simic sebagai jalan tengah dari sengketa mereka, hingga saat ini baik pihak Persija maupun Simic belum mengonfirmasi hal tersebut.
Baca Juga: Persija Kena Sanksi FIFA, The Jakmania Minta Permasalahan Segera Diselesaikan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.