"Tapi, saya sendiri tidak tahu. Saya pikir Senegal bisa beradaptasi cepat dengan situasi yang ada. Namun, keuntungan atau tidak, bukan masalah saya pikir," ucapnya.
Dia kembali menegaskan, pertandingan babak 16 besar malam ini adalah laga penting bagi timnya. Dia pun memaksimalkan waktu yang ada untuk pemulihan pemain.
"Kami memiliki waktu yang cukup empat hari untuk recovery. Kini kami mulai bekerja untuk mempersiapkan semua dengan mata untuk pertandingan ini," ujar dia.
"Saat ini, tim dalam kondisi baik. Mungkin, ya ada satu dua pemain yang sempat mengalami masalah perut. Tapi, saya pikir secara umum semua pemain siap bertanding," kata Vannuchi menambahkan.
Sementara bek Timnas Prancis U17, Nhoa Sangui, mengaku mewaspadai kapten Timnas Senegal U17, Amara Diouf.
Diouf dinilai bisa berbahaya bagi timnya, mengingat secara fisik, penyerang Senegal itu sangat kuat.
"Secara umum mereka adalah tim kuat, secara fisikal. Mereka punya gaya permainan yang mungkin bisa menyulitkan kami. Mereka kuat di sayap dan sangat teknikal pemainnya. Terutama sang kapten Senegal harus kami waspadai," tukasnya.
Walaupun menilai Senegal tim kuat, tetapi Sangui menegaskan timnya memiliki taktik yang kuat. Sehingga dia tetap percaya diri bisa memenangi pertandingan.
"Sebenarnya kami menyiapkan laga ini sama dengan laga-laga sebelumnya. Mengingat lawan yang dihadapi akan semakin kuat tiap babaknya, dan untuk menahan adanya tekanan, kami pun selalu bekerja bersama. Sejauh ini apa yang diberikan berjalan dengan baik. Jadi ini lah yang kami jalani," ucapnya.
Sangui mengatakan timnya tidak merasa terbebani sehingga Prancis bisa bermain lepas di laga babak knockout.
Baca Juga: Intip Fasilitas Pijat Gratis Bagi Jurnalis di Media Center Piala Dunia U-17 di Solo
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.