"Kalau klubnya bagus seperti akademi Persib Bandung, ya tidak masalah."
"Namun, kalau klubnya tidak berkualitas, nanti jadi persoalan."
"Salah satu contohnya ialah Timnas U19 Indonesia era Evan Dimas. Setelah juara Piala AFF U19 2013, mereka terpecah-pecah."
"Ada yang bermain di Liga 3, itu pasti turun performanya. Sebab, model kompetisinya sangat instan," lanjutnya.
Hanafing yang juga Instruktur Pelatih PSSI ini berharap, para pemain Timnas U17 Indonesia bisa melanjutkan program pembinaan dengan sistem yang lebih tertata.
"Kalau kita berbicara soal youth development, itu berbicara soal pembinaan jangka panjang," ujar Hanafing.
"Top performa pemain itu ada di usia 19 hingga 20."
"Di situlah mereka mendapatkan semua pengetahuan soal sepak bola."
"Jika bisa bergabung dengan akademi, mereka akan mendapatkan menit bermain."
"Berarti pengalamannya bertanding cukup. Minimal 30 match dalam satu tahun."
"Namun, sekali lagi, akademinya harus akademi yang betul-betul membina pemain dengan baik," tutupnya.
Baca Juga: Piala Dunia U17 FIFA Indonesia 2023: Wapres Minta Timnas Indonesia Sekuat Tenaga Redam Maroko
Sumber : Kompas TV, BolaSport
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.