Baik penginapan maupun UMKM karena pesertanya bisa berasal dari berbagai penjuru daerah.
”Kami sangat mendukung jika program ini menjadi agenda tahunan Surabaya,” kata Ikhsan.
Redaktur Pelaksana Harian Kompas, Adi Prinantyo mengatakan, acara olahraga seperti RUNHUB memiliki dua dimensi yakni, dimensi rekreasional dan prestasi.
Sebagai bagian dari rekreasi, ajang lari bisa membuat orang lebih rileks dan efeknya bisa lebih produktif dalam bekerja.
Sedangkan di bidang prestasi, akan memunculkan bibit-bibit pelari baru dari wilayah Timur.
”Terakhir, Jatim memenangi kejuaraan lari di PON Kaltim 2008. Setelah itu, tidak pernah lagi. Kami berharap dengan acara lari ini, bibit-bibit baru pelari akan muncul dan terpoles,” kata Adi.
Baca Juga: Lomba Lari Tradisional Mengisi Waktu Menjelang Sahur
Pemilihan Kota Surabaya sebagai lokasi event juga didasari atas pertimbangan strategis lokasi.
Surabaya sangat mudah dijangkau dari kota-kota lain di wilayah timur Indonesia.
Ibu kota Jawa Timur itu juga mudah dijangkau dari Bali, Jawa Tengah, Jawa Barat, bahkan dari Kalimantan dan Sulawesi.
Novi optimistis target 2.000 peserta akan terpenuhi. Surabaya sebagai kota besar memiliki banyak komunitas lari yang sangat menyukai ajang seperti ini.
Ia juga memastikan para pelari akan mendapatkan rute yang aman dan nyaman.
RUNHUB pada 8 Oktober 2023 akan dimulai pukul 06.00 di Balai Kota Surabaya.
Sebagian melewati kawasan car free day dan beberapa ikon ternama kota Surabaya seperti Tunjungan, Monumen Bambu Runcing, dan Monuman Kapal Selam.
Balai Kota Surabaya menjadi pemberhentian terakhir dari RUNHUB.
Pendaftaran lomba RUNHUB dimulai pada 18 September 2023 hingga 1 Oktober 2023.
Untuk pendaftaran dan informasi lebih lanjut mengenai RUNHUB bisa diakses di sini: https://runhub.id/.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.