JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemain sayap Timnas Indonesia, Saddil Ramdani, belakangan ini menjadi perbincangan bagi publik sepak bola tanah air.
Saddil yang saat ini bermain di Liga Malaysia bersama Sabah FC itu dihujat setelah menanggapi komentar-komentar warganet yang memberikan kritik di Instagram.
Mantan pemain Persela Lamongan itu juga sempat menyebut kata ‘pendatang’ yang diduga menyindir para pemain naturalisasi dalam salah satu komentarnya.
Saddil kemudian mengungkapkan alasan dia membela diri usai dihujat netizen Indonesia yang isinya menjelaskan bahwa hujatan-hujatan itu berdampak buruk kepada pemain.
Pemain berusia 24 tahun itu juga menanggapi alasan dirinya bisa bermain bagus di klub sementara di Timnas Indonesia melempem, karena dia merasa lebih diberi kebebasan ketika bersama Sabah FC. Namun, publik yang sudah terlanjur marah tetap menghujatnya.
Setelah polemiknya itu membesar, Saddil pun angkat bicara. Ia mengatakan bahwa netizen salah paham dengan apa yang dimaksudkannya.
“Saddil rasa mereka (netizen) salah paham. Maksud Saddil itu cuma ingin meluapkan. Kami yang dipanggil juga punya ego ingin main, ingin bisa bela mati-matian untuk Indonesia, karena siapa pun yang dipanggil ke Timnas Indonesia pasti mereka bangga,” kata Saddil dikutip dari Tribunnews, Rabu (28/6/2023) kemarin.
"Bukan Saddil tidak suka dengan pemain yang lain, kami satu tim harus saling support."
Baca Juga: Diserang usai Tanggapi Komentar Netizen, Saddil Ramdani: Mereka Salah Paham
"Saddil juga mengerti, ini pasti yang dimainkan kebutuhan tim, kebutuhan pelatih dan Saddil tidak mempermasalahkan itu,” terangnya.
Lebih lanjut, Saddil menegaskan dirinya bukan sosok yang antikritik dan bakal menerima masukan asalkan disampaikan dengan baik.
"Saddil bukan orang yang antikritik. Silakan saja, tapi Saddil menyayangkan ada dari mereka yang komentarnya itu isinya hanya makian saja. Itu tidak bagus, hanya kata-kata kasar tidak memberikan solusi seperti apa baiknya,” lanjut Saddil.
“Saddil sebagai pemain merasa itu (cacian) justru yang membuat mental pemain down, jadi sulit berkembang karena mendapatkan hujatan. Jadi kalau bisa kritik tapi yang membangun. Kita ingin bawa Indonesia lebih baik kok,” jelasnya.
Meski begitu, Saddil mengakui, perhatian netizen bola yang saat ini tertuju kepadanya merupakan tanda sayang dari mereka dan dia mengucapkan terima kasih untuk itu.
"Bagaimanapun juga Saddil paham bahwa mereka (warganet) itu sebenarnya sayang dan memperhatikan Saddil, makanya mereka seperti itu ke Saddil," kata dia.
"Saddil ucapkan terima kasih kepada mereka yang ingin Saddil lebih baik dan Timnas Indonesia semakin baik lagi, tapi yang perlu digarisbawahi, saya tahu apa yang harus saya lakukan selama itu masih dalam aturan yang benar. Itu cara Saddil menjaga mental Saddil,” pungkasnya.
Setelah adanya polemik ini, ada kabar bahwa Saddil Ramdani bakal di-blacklist oleh Shin Tae-yong untuk membela Timnas Indonesia.
Baca Juga: Soal Isu Pertandingan Timnas Indonesia vs Portugal, Begini Klarifikasi PSSI
Namun, kabar tersebut belum tentu benar mengingat saat ini Timnas Indonesia tidak ada jadwal pertandingan internasional. Hingga saat ini pun tidak ada klarifikasi dari PSSI atau pelatih Shin Tae-yong.
Terdekat skuad Garuda kemungkinan baru berkumpul lagi di bulan September mendatang ketika FIFA Matchday.
Meski begitu, Shin Tae-yong memang pelatih yang dikenal tegas dan disiplin terhadap para pemain yang melakukan tindakan indisipliner.
Osvaldo Haay, Serdy Ephy Fano, Yudha Febrian dan Nurhidayat Haji Haris adalah nama-nama pemain yang sempat merasakan bagaimana ketegangan pelatih asal Korea Selatan itu.
Apalah tindakan Saddil kali ini dianggap indisipliner dan bakal membuatnya dicoret dari Timnas Indonesia? Hanya Tuhan dan Shin Tae-yong yang tahu.
Meski dihujat habis-habisan oleh netizen Indonesia, Saddil Ramdani justru dibela media-media Malaysia.
Pembelaan dari media Malaysia itu tak lepas dari performa Saddil yang sedang bagus dengan Sabah FC.
Baca Juga: Saddil Ramdani Dibela Media Malaysia Usai Dihujat Netizen Indonesia, Sebut Liga Malaysia Lebih Baik
Di laga terakhir melawan Kelantan United, Saddil sukses mencetak satu gol dan mencatatkan dua assist dalam kemenangan 3-0 klub berjuluk The Rhinos itu.
"Tak jarang kita mendengar suporter membandingkan performa pemain saat tampil di klub atau timnas,” tulis media Makan Bola.
“Namun dalam kasus winger Indonesia, Saddil Ramdani, perbandingan yang dilakukan suporter begitu ekstrem, sehingga mendorongnya untuk mengungkapkan perasaannya di Instagram.
"Ia justru menyerukan para suporter Indonesia untuk memberi kepercayaan agar mereka dapat tampil cemerlang di lapangan."
Hal senada juga ditulis media Harimau Malaya. Mereka menuliskan bahwa kritikan netizen Indonesia tersebut jelas menyalakan api kemarahan dalam diri Saddil yang sedang tampil bagus di Sabah FC.
Media tersebut juga menegaskan bahwa bermain di Liga Super Malaysia bukanlah sesuatu yang mudah.
Apalagi secara peringkat kompetisi di Asia, Liga Super Malaysia unggul jauh dari Liga 1 Indonesia.
“Jika dilihat ranking yang dikeluarkan AFC baru-baru ini menunjukkan Liga Super Malaysia menduduki posisi ke-13 Asia, dan kedua terbaik di Asia Tenggara di belakang Thailand,” tulis Harimau Malaya.
“Sedangkan Indonesia berada jauh di kedudukan ke-26 Asia dan keenam di bawah Singapura dan Filipina,” tambah media tersebut.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.