LUTON, KOMPAS.TV - Luton Town dipastikan menjadi peserta anyar Premier League musim mendatang.
Klub berjulukan The Hatters tersebut berhasil promosi ke Premier League usai mengalahkan Coventry City di final playoff promosi.
Pada laga di Stadion Wembley, London, Sabtu (27/5/2023) malam, Luton menang lewat adu penalti 6-5, setelah bermain imbang 1-1 di waktu normal dan babak perpanjangan.
Ini menjadi pertama kalinya, Luton Town promosi ke Premier League, setelah kompetisi itu ditetapkan sebagai liga teratas Inggris pada musim 1992/1993.
Baca Juga: Luton Town Berduka atas Meninggalnya Radomir Antic, Keduanya Ternyata Miliki Hubungan
Terakhir kali Luton bermain di liga tertinggi Inggris adalah pada musim 1991/1992, saat masih bernama Division One.
Tapi di akhir musim mereka terdegradasi karena hanya menempati posisi juru kunci liga.
Julukan Luton pun menjadi sorotan karena bernama The Hatters.
Jika diartikan dalam bahasa Indonesia, bisa diartikan sebaga “Para Pembenci”.
Namun, konteks dari julukan tersebut, ternyata tak seekstrem tersebut.
Pasalnya, julukan tersebut juga bisa berarti “Para Pembuat Topi”.
Dilansir dari Foot The Ball, julukan itu memiliki akar dari sejarah Kota Luton, yang berada di Bedfordshire Inggris.
Julukan itu diberikan kepada Luton Town, karena sejak abad ke-17, kota tersebut dikenal sebagai pusat perdagangan pembuatan topi yang berkembang pesat.
Banyak penduduk yang terlibat dalam industri tersebut dan bisnis pembuatan topi menjadi sumber pemasukan utama di Luton.
Baca Juga: Tak Ikut Messi Masuk Timnas Argentina Vs Indonesia, Ini Pemain Bintang yang Tidak Dipanggil Scaloni
Saat ini, ukuran industri topi di sana telah berkurang, tetapi akar dari kemakuran mereka berarti bahwa kota Luton dan klub itu selamanya terkait.
Kota itu sangat terkait dengan pembuatan topi, bahkan lambang klub Luton Toen memiliki anyaman Jerami di dalamnya.
Topi Jerami dulunya adalah komoditas utama Luton, dan klub itu memiliki hubungan yang dekat dari akar yang sama.
Selain The Hatters, Luton Town juga memiliki julukan, The Straw Plaiters, atau “Para Penganyam Jerami”, yang memiliki hubungan lainnya dengan industri pembuatan topi.
Sumber : Foot The Ball
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.