Untuk sektor ganda putri, Rionny melihat para pemainnya masih mengalami kondisi mental yang naik-turun sehingga mempengaruhi permainan di atas lapangan.
Hal tersebut harus dievaluasi oleh tim pelatih, apalagi persaingan menuju Olimpiade 2024 sudah di depan mata sehingga persiapan harus ditingkatkan.
Menurut Rionny, kemampuan atlet untuk beradaptasi di lapangan menjadi faktor yang sangat penting.
Meski atlet sudah mempunyai teknik yang mumpuni, namun jika aspek mental tidak kuat, akan sulit untuk beradaptasi dengan kondisi lapangan.
Hal itulah yang menurut Rionny masih kerap menjadi ganjalan bagi para pemainnya dalam pertandingan krusial.
"Kalau bicara lapangan itu memang penting sekali. Itu bukan alasan, harus kami pelajari. Di sini juga mengalami. Kalau anak-anak ini harus lebih siap dari segala situasi. Lapangan, bola, itu bukan alasan," jelasnya.
Terakhir, Rionny menyoroti Gregoria Mariska Tunjung yang gugur di perempat final saat menghadapi wakil China, Chen Yu Fei.
Rionny kembali mendapati tersingkirnya Gregoria karena faktor lapangan yang tak bisa diatasi oleh pemain.
"Itu sayang, karena rubber set. Kendalanya kalau kata Grego karena kondisi angin, banyak buat salah. Berarti kontrolnya kurang bagus," pungkasnya.
Baca Juga: Usai Juara Badminton Asia Championships 2023, Ginting Berharap Bisa Semakin Percaya Diri
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.