JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengamat sepak bola Anton Sanjoyo menilai Indonesia mempunyai peluang yang cukup baik untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U17.
Menurut Bung Joy, dengan hanya 'kartu kuning' atau sanksi administrasi yang diberikan kepada PSSI, Indonesia berpeluang untuk menggantikan Peru sebagai tuan rumah Piala Dunia U17.
"Saya melihat dengan 'kartu kuning' Indonesia, Indonesia punya peluang," kata Bung Joy kepada Kompas TV, Jumat (7/4/2023).
"Persoalannya adalah apakah Exco FIFA yang akan menentukan siapa pengganti Peru itu masih trauma atau tidak dengan pembatalan Indonesia di U20, yang menurut saya betul-betul ada wacana rasis, wacana anti-semit dan wacana sektarian," paparnya.
"Kalau mereka bisa melupakan itu, Indonesia bisa melakukan bidding dan peluangnya untuk menang pada November nanti, saya kira cukup besar," ujarnya.
Bung Joy juga meyakini peluang Indonesia untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U17 cukup besar karena secara fasilitas, Indonesia lebih siap dibanding dengan negara lain yang akan ikut bidding.
"Karena fasilitas-fasilitas yang dibangun untuk U20 itu sudah 90 persen jadi. Bahkan ada beberapa stadion sudah 95 persen, tinggal finishing touch," lanjutnya.
"Jadi secara keseluruhan, kesiapan Indonesia mungkin jauh lebih baik dari negara-negara lain yang nanti ikut bidding untuk Piala Dunia U17," tutur dia.
Saat ditanya berapa persen peluang yang dimiliki Indonesia untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U17, Bung Joy menjawab, "Saya kira lebih dari 50 persen ya."
Baca Juga: Soal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U17, Indonesia Diminta Fokus Dulu pada Upaya Pencabutan Sanksi FIFA
"Kalau bidding kita dilakukan dengan baik, Indonesia punya peluang yang cukup baik," ucapnya.
Selain itu, kata Bung Joy, FIFA bisa untung secara marketing jika Piala Dunia U17 digelar di Indonesia karena tingginya animo pecinta sepak bola Tanah Air.
"Karena saya yakin, FIFA kayaknya melihat Indonesia ini potensial betul kan dari sisi marketing. Piala Dunia kelompok umur ini di negara lain biasanya kurang diminati."
"Tapi kalau di Indonesia berebut, kan. Broadcaster-nya aja berebut, gitu lho. Jadi dari sisi marketing, FIFA akan mendapat banyak keuntungan kalau digelar di Indonesia," pungkasnya.
Seperti yang diketahui, Indonesia lepas dari sanksi berat FIFA setelah gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U20.
Dalam pernyataan resminya, Kamis (6/4/2023) kemarin, FIFA mengatakan memberi sanksi administrasi kepada Indonesia perihal program FIFA Forward.
"Presiden FIFA menjelaskan bahwa, setelah pertemuan minggu lalu, Administrasi FIFA, sebagai sanksi, untuk sementara merekomendasikan pembatasan penggunaan dana FIFA Forward sampai pemberitahuan lebih lanjut dan sekarang akan menilai secara menyeluruh rencana strategis yang telah disajikan hari ini sebelum mencabut sanksi ini," bunyi pernyataan FIFA.
"Pada saat yang sama, dia menegaskan kembali komitmen penuh FIFA untuk mendukung PSSI dalam proses transformasi penting ini dan akan memberikan bantuan yang diperlukan jika dibutuhkan," demikian pernyataan tersebut.
Baca Juga: Ada Kans Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U17, Pengamat: Sebaiknya Jangan Melempar Bola Panas
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.