Orang tua dan kerabat dekat sudah berkomunikasi untuk mempersiapkan tiket demi bisa menyaksikan Arkhan bertanding di lapangan. Dia bilang, persiapan dan harapan keluarga sirna karena masalah sepele.
Arkhan tidak bisa memungkiri, ada perasaan marah atas batalnya Piala Dunia U20 2023 di Indonesia. Namun, dia tak tahu harus meluapkan amarah kepada siapa.
“Ada marahnya, ada sedihnya. Masalah marah, tidak tahu ke siapa. Masalah sedih karena tidak bisa main di Piala Dunia. Bisa banggain orang tua, keluarga. Yang dulu kecil main bareng, itu udah bisa main di Piala Dunia,” tutur dia.
Sementara itu, sang kiper, Daffa Fasya, mengungkapkan, mimpinya untuk bisa main di Piala Dunia harus sirna. Menurutnya, mimpi tersebut akan terwujud sedikit lagi, tetapi tiba-tiba sirna.
“Saya sangat amat terpuruk untuk keadaan ini. Itu mimpi saya dari kecil. Begitu lihat teman sedih, saya juga sedih. Mimpi kita semua untuk tampil di Piala Dunia U20 yang waktunya sudah sangat dekat, harus sirna begitu saja,” terang Daffa.
Baca Juga: Piala Dunia U20 Batal di Indonesia, Coach Justin: Nama Kita di Dunia Olahraga Sudah Tercoreng
Sebelumnya, FIFA resmi mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20, Rabu (29/3/2023). Dengan demikian, Piala Dunia U20 2023 batal digelar di Indonesia.
Dalam pernyataannya, FIFA tidak secara gamblang menyebutkan penyebab pembatalan status tuan rumah Indonesia. FIFA hanya mengatakan due to the current circumstances atau "karena keadaan-keadaan saat ini."
"FIFA telah memutuskan, karena keadaan-keadaan saat ini, mengganti Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia FIFA U20," kata FIFA dalam pernyataan tertulisnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.