Ia menghabiskan kariernya sebagai pemain pada 1998-2009, kebanyakan di Prancis dan Spanyol.
Ia pernah bermain di Toulouse, Ajaccio dan Racing Santander.
Di penghujung karir pemain sepakbola, ia membela klub Maroko, Moghreb Tetouan.
Regragui kemudian mengawali karier kepelatihannya, sebagai asisten pelatih di timnas Maroko pada 2012.
Saat Pelatih Rachid Taoussi dipecat, Regragui ikut diberhentikan.
Sempat menangani FUS Rabat dan Al-Duhail, Regragui kemudian menangani Wydad AC pada 2021.
Wydad dibawanya mencapai kesuksesan dengan menjuarai Liga Champions Afrika.
Regragui juga membawa Wydad sebagai juara Liga Maroko.
Itulah yang kemudian membuatnya ditunjuk untuk menangani timnas Maroko pada Agustus lalu.
Ia ditunjuk untuk menggantikan Vahid Halilhodzic yang dipecat.
Baca Juga: Bikin Sejarah di Piala Dunia 2022, Fans Maroko Seluruh Dunia Rayakan Kesuksesan Singa Atlas
Namun, penunjukkan Regragui menghasilkan kritikan, dan bahkan ia dipanggil sebagai Si Kepala Alpukat.
Meski begitu, Regragui mampu memperlihatkan sentuhan dingin pada Hakim Ziyech dkk hingga melaju jauh di Piala Dunia 2022.
Ia bahkan mulai berpikir mengenai kemungkinan Maroko menjadi juara dunia.
“Kenapa tidak, kami bermimpi menjuarainya? Jika tak bermimpi, Anda tak akan bisa ke mana pun,” kata dia.
Sumber : The Athletic
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.