JAKARTA, KOMPAS.TV - Kerusuhan parah terjadi di Brussel, Belgia, Minggu (27/11/2022), setelah Timnas Belgia kalah dari Maroko di Piala Dunia 2022 di Qatar.
Belgia takluk kepada Maroko dengan skor 0-2 pada laga Grup F yang berlangsung di Stadion Al Thumama, Doha, Qatar.
Kerusuhan pecah di Brussel seusai laga, setelah sekelompok besar perusuh melempar kembang api, membalikkan mobil dan membakar motor.
Mereka juga merusak sejumlah bangunan di ibu kota Belgia tersebut.
Sekitar 100 polisi huru-hara pun dikerahkan untuk mengatasi kerusuhan di Brussel.
Polisi menembakkan gas air mata untuk menghalau para perusuh.
Lusinan orang kemudian ditahan oleh pihak kepolisian karena kerusuhan tersebut.
Ternyata itu bukan insiden kekerasan pertama yang terjadi saat berlangsungnya Piala Dunia 2022.
Pendukung Inggris vs Pendukung Wales
Sebelumnya di Tenerife, Spanyol, fan Inggris dan Wales bentrok di sebuah bar.
Pada rekaman video yang tersiar, Jumat (25/11/2022), terlihat dua kelompok pendukung itu baku hantam di luar bar Tenerife’s Revolution dan O’Neill.
Dalam video dengan narasi “Pra-laga Inggris Vs Wales di Tenerife”, terlihat pendukung yang menggunakan atasan merah dan jersey Wales, berhadapan dengan mereka yang menggunakan jersey Inggris.
Dikutip dari Daily Star, selain adu pukul, mereka juga melempar bangku ke arah lawan.
Seorang pria dengan atasan hitam terlihat tumbang ke tanah setelah dipukul dari belakang oleh pendukung Inggris.
Tawuran tersebut terjadi setelah Inggris bermain imbang tanpa gol melawan Amerika Serikat.
Inggris dan Wales akan berjumpa pada Selasa (29/11/2022) besok waktu Qatar.
Pendukung Argentina vs Pendukung Meksiko
Kerusuhan juga terjadi ketika Timnas Argentina melawan Meksiko di Stadion Lusail, Qatar, Sabtu (26/11/222).
Pada laga tersebut, Argentina sukses mengalahkan Meksiko dengan skor 2-0.
Dilansir Marca, insiden dimulai setelah pendukung Meksiko menyoraki dan menghina Lionel Messi.
Para pendukung Argentina tak terima. Kedua kelompok lalu saling dorong dan baku hantam di dalam stadion.
Perkelahian sempat berlanjut di luar stadion, tetapi berhasil digagalkan oleh petugas keamanan Qatar.
Meski begitu, kedua pendukung tetap saling serang walau secara online.
Sumber : Daily Star/Marca
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.