Zona Asia sendiri hanya akan mengirimkan dua wakil ke Piala Dunia 1994.
Bermain dengan percaya diri untuk merebut kemenanga, Miura membuat Jepang unggul lebih dulu di menit kelima.
Irak sempat menyamakan kedudukan di menit ke-55 lewat gol Ahmed Radhi, namun Masashi “Gon” Nakayama membuat publik Jepang kembali optimistis lewat golnya di menit ke-55.
Petaka pun terjadi di masa injury time, setelah Jafar Omran menyamakan kedudukan.
Akibat hasil itu, Jepang disusul Korea Selatan yang berhasil menang 3-0 atas Korea Utara.
Meski Jepang dan Korea Selatan sama-sama memiliki poin 6, The Taeguk Warriors yang akhirnya lolos karena memiliki selisih gol lebih baik ketimbang Jepang.
Rakyat Jepang pun ambruk karena hal itu dan menyebut insiden tersebut sebagai “Penderitaan Doha”.
Namun, kini kemenangan atas Jerman di Doha membuat rakyat Jepang kian yakin timnya bakal berbicara banyak di Piala Dunia 2022.
Baca Juga: Sosok Dua Pemain Jepang, Penghancur Jerman di Piala Dunia 2022 yang Juga Bermain di Bundesliga
“(Pelatih Jepang, Hajime) Moriyasu selalu dikritik di masa lalu, namun kini menunjukkan bahwa ia merupakan seorang ahli strategi yang bagus,” ujarnya.
“Saya memprediksi, saya berharap, bahwa kami bisa mengalahkan Kosta Rika dan meraih hasil imbang melawan Spanyol. Saya akan mendukung mereka,” ujar warga Jepang, Yujiro Nakao dikutip dari The Guardian.
Asa Jepang untuk mencapai raihan tertinggi di Piala Dunia pun kian besar di gelaran tahun ini.
Hasil terbaik Samurai Blue di Piala Dunia adalah di edisi 2002, di mana mereka mampu mencapai babak 16 besar.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.