DOHA, KOMPAS.TV - Trio pemain Brighton & Hove Albions bertekad menunjukkan bahwa Ekuador bisa bicara banyak di Piala Dunia 2022 Qatar.
Pervis Estupinan, Moises Caicedo dan Jeremy Sarmiento, merupakan andalan The Seagulls yang akan berlaga bersama Ekuador di Qatar.
Ekuador akan memainkan laga pertama mereka melawan tuan rumah Qatar di Stadion Al Bayt, Minggu (20/11/2022) malam WIB. Laga kedua timnas akan berlangsung beberapa saat usai pembukaan Piala Dunia Qatar malam ini.
Bagi tim berjuluk El Tri, ini menjadi Piala Dunia keempat mereka.
Baca Juga: Jelang Laga Pembuka Piala Dunia 2022, Qatar Dituduh Suap Pemain Ekuador untuk Mengalah
Prestasi terbaik mereka adalah mencapai babak 16 besar Piala Dunia 2006.
Mereka tersingkir setelah kalah dari Timnas Inggris dengan skor 0-1.
Bagi Estupinan kekalahan tersebut sangat menyakitinya.
Apalagi, ia yang saat itu baru berusia 8 tahun melihat tembakan Carlos Tenoria membentur mistar gawang Inggris.
“Sebuah peluang yang menyakitkan,” kenang Estupinan dikutip dari The Guardian.
“Karena itu, kami tak bisa ke perempat final, namun seluruh negara merasa bangga karena tim telah memberikan segalanya,” lanjut pemain berusia 24 tahun itu.
Hal itu yang kemudian membuatnya ingin memberikan yang terbaik bagi Ekuador dalam kompetisi ini.
Hal senada diungkapkan oleh Caicedo, yang merupakan salah satu andalan dari pelatih Ekuador, Roberto De Zerbi, yang banyak diisi pemain muda.
“Kami adalah salah satu tim termuda di Piala Dunia, tetapi kami yakin kami memiliki kemampuan dan talenta di setiap pemain,” ujar Caicedo.
“Kami percaya, dengan kualitas dan usaha, akan cukup bagi kami untuk menunjukkan bahwa kami adalah tim yang sangat kuat di dunia juga,” lanjutnya.
Sementara itu, Sarmiento merasa ini menjadi kesempatan baginya menunjukkan hatinya untuk Ekuador.
Sarmiento lahir di Madrid, Spanyol dari orangtua yang berasal dari Ekuador dan kemudian pindah ke Inggris saat berusia 7 tahun.
Baca Juga: Bela Qatar soal Larangan Minuman Beralkohol, Presiden FIFA: Tidak Minum Bir 3 Jam, Anda Masih Hidup
Sempat sembilan tahun di akademi sepak bola Charlton, Sarmiento kemudian bergabung dengan Benfica sebelum bergabung dengan Brighton, Juli lalu.
Sarmiento juga sempat membela Timnas Inggris U-18, sebelum kemudian berganti membela Ekuador.
“Iu lebih merupakan proses hati dibandingkan kepala. Orangtua saya sudah banyak berkorban untuk menolong saya hingga di posisi sekarang, jadi saya ingin membalas kepada mereka dengan sesuatu yang mereka banggakan,” ujarnya.
“Pergantian itu tidak mudah, tetapi di darah saya, saya adalah orang Ekuador dan dukungan yang saya dapat di sini membuat semuanya menjadi lebih mudah,” tambah Sarmiento.
Sumber : The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.