Qatar Siapkan Penampungan Fans Piala Dunia 2022, Berbentuk Kontainer di Tengah Padang Pasir

DOHA, KOMPAS.TV - Qatar telah menyiapkan penampungan bagi para fans Piala Dunia 2022 yang akan dimulai pada 20 Desember nanti.

Penampungan “Desa Fans” itu berisia 6.000 kabin di sebuah tempat terisolasi yang berada di dekat bandara.

Penampungan tersebut berbentuk kontainer dan berada di tengah pada pasir negara tersebut.

Dikutip dari ABC News, saat kabin dibuka untuk tur media angin guru menerbangkan pasir di lokasi seluas 3,1km persegi tersebut.

Baca Juga: Sadio Mane Cedera, Bayern Munchen Hubungi Senegal, Absen di Piala Dunia 2022?

Lokasi itu mencakup stasiun metro, halte bus dan restoran sementara, juga took serba ada yang direncanakan.

Menurut pejabat terkait, kabin tersebut bisa menampung 12.000 orang.

Rumput hijau buatan menutupi jalan setapak di luarnya, dengan area umum yang dipenuhi kursi besar. 

Bendera negara-negara yang bersaing juga ada di tempat itu, dan berkibar di angin gurun yang kuat.

Selain itu, juga ada layar besar yang bisa membuat para pendukung menonton pertandingan.

Kabin berwarna cerah, masing-masing dengan dinding tipis, dirancang untuk menampung saru atau dua orang dengan tempat tidur kembar, stand berdiri, meja dan kursi kecil, AC, toilet dan shower di dalamnya.

Masing-masing kabin akan berharga sekitar 311 dolar AS atau setara Rp4,8 juta per malam.

Menurut Kepala Akomodiasi di Komite Tertinggi Qatar untuk Pengiriman dan Warisan Piala Dunia 2022, Omar al-Jaber, sekitar 60 persen kabin telah dipesan untuk turnamen.

 

 

 

 

Akan ada kabin lainnya yang ditawarkan dengan harga 124 dolar AS (Rp1,9 juta) per malam, yang berlokasi lebih jauh dari tempat yang didekat Bandara Internasional Doha dan Bandara Internasional Hamad.

Pesawat sendiri bergemuruh di atas kepala selama kunjungan media.

Baca Juga: Murat Yakin Umumkan Skuad Swiss untuk Piala Dunia 2022 Qatar

Bagi mereka yang tinggal di perkampungan fans bisa mendatangi lokasi stadion selama 40 menit.

“Kebanyakan fans, mereka memilih jika tidak tinggal di hotel, mereka memilih tinggal di apartemen dan villa,” kata Al-Jaber.

Ia juga mengungkapkan opsi tersebut dikelola oleh perusahaan perhotelan Prancis, Accor.

Tetapi ia mengatakan bagi yang menginginkan akomodasi hemat akan datang ke tempat ini, dan yang lainnya untuk pilihan yang lebih murah.