Usai Tragedi Kanjuruhan, dirinya aktif terjun memastikan skuad Arema FC para korban dan keluarganya mendapat penanganan baik, baik dari segi materil hingga psikologi.
Mundurnya Gilang sebagai Presiden Arema FC juga mengundang perhatian dari mantan anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan yang sekaligus Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali.
Menurut Akmal, sosok dari Arema FC yang harus mengambil langkah mundur adalah Iwan Budianto, selaku pemilik saham mayoritas PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi (PT AABI).
Seperti diketahui, saat ini Iwan Budianto juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PSSI.
"Yang harus kena ya Iwan Budianto. Kalau korporasi yang bertanggung jawab, Direktur Utama (Dirut), seperti halnya PT LIB. Ini ada di Peraturan Mahkamah Agung Nomor 13 Tahun 2016 soal Tata Cara Pidana Korporasi," kata Akmal Marhali dikutip dari Kompas.com.
"Presiden itu tidak ada di struktur operasional koperasi. Sebagai saksi, sangat lemah kalau jadi tersangka," ucap Koordinator Save Our Soccer (SOS) itu.
Baca Juga: Iwan Bule: Kalau Saya Mundur dari Ketua PSSI, Saya Pengecut
Berdasarkan data Ditjen AHU Kemenkumham per 10 Mei 2022, disebutkan bahwa PT Juragan Sembilan Sembilan Corp yang dikelola Gilang hanya memegang 15 persen saham PT AABI.
Perusahaan Gilang memiliki 750 lembar saham yang ditaksir memiliki nilai Rp750 juta.
Sementara saham mayoritas (75%) dimiliki oleh Iwan Budianto sebanyak 3.750 lembar atau sekitar Rp3,75 milar.
Sumber : Bolasport.com/kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.