Erick kemudian menceritakan bagaimana dia bisa mengenal Gianni Infantino. Keduanya pertama kali bertemu pada 2015 silam.
Saat itu, Erick yang menjabat sebagai presiden Inter Milan, bertemu dengan Infantino yang saat itu duduk di kursi Sekjen UEFA.
"Ketika itu, Gianni menjadi Sekjen UEFA, sehingga kami sering bertemu. Apalagi dia orang Italia dan juga seorang Interisti, jadi dengan posisi saya di Internazionale FC, maka kami cepat akrab," ungkap Erick.
Menteri BUMN itu juga menambahkan, sang Presiden FIFA akan mengunjungi Indonesia pada 18 Oktober mendatang.
Baca Juga: Lolos dari Sanksi, Pemerintah Berkolaborasi dengan FIFA dan AFC untuk Lakukan 5 Hal Ini!
"Tanggal 18 Oktober, Presiden FIFA akan hadir di sini (Indonesia) bertemu dengan Bapak Presiden RI Joko Widodo untuk menyepakati beberapa hal dan kita harapkan pertemuan itu memberikan hasil baik," tutur Erick.
Erick juga punya harapan, Indonesia bisa memanfaatkan kesempatan yang diberikan FIFA yang secara bijak mau membantu transformasi sepak bola nasional.
"Ini FIFA yang bijak mau membantu Indonesia. Jadi harus kita laksanakan arahan yang diberikan. Terus terang, hasil positif dari FIFA tak lain karena kedekatan dan kepercayaan yang selama ini terjadi. Jadi jangan pernah disia-siakan kepercayaan yang diberikan," ucapnya.
Sementara terkait berapa lama FIFA akan berkantor di Indonesia, Erick mengatakan dia tidak tahu pasti kapan hal tersebut akan selesai.
Dia hanya mengatakan FIFA akan membantu Indonesia sampai transformasi sepak bola bisa berjalan dengan baik.
"Saya tidak tahu berapa lama, selama transformasi yang mereka bentuk sudah berjalan, baru mereka pergi, bisa tiga bulan, enam bulan, atau selamanya," tutup Erick.
Baca Juga: Tim Bentukan Pemerintah dan FIFA Berkantor di Indonesia, Presiden FIFA Datang Bulan Oktober-November
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.