Kemenangan itu membawa Arema dan Aremania pindah dari kandang lama Stadion Gajayana, di Kota Malang, ke Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang.
Lapangan sepak bola berstandar nasional ini memiliki kapasitas penonton mencapai 40.000 orang.
Stadion ini juga memiliki sistem lampu sorot (flood-light) sesuai standar FIFA yakni dengan daya lampu 320 kiloWatt dan kuat penerangan rata-rata sebesar 1200 lux (sesuai standar FIFA).
Dilengkapi juga dengan videotron yang digunakan sebagai papan skor elektronis dan penunjuk waktu pertandingan.
Di dalam stadion Kanjuruhan dilengkapi dengan 28 unit toilet di tribun ekonomi dan 18 ruangan toilet.
Dilengkapi pula dengan penunjang kegiatan olahraga, seperti bench pemain, ruang konferensi pers, mushola, dan ruang ganti pemain.
Di luar stadion terdapat lapangan sepak bola standar, gedung kolam renang berstandar internasional, tempat rekreasi bagi keluarga yang berupa kolam renang dan taman lalu lintas.
Pada awal musim 2014, stadion ini mengalami penambahan satu tribun, yakni tribun berdiru di sekeliling sentelban dengan pagar yang memisahkan tribun dengan lapangan.
Penambahan tribun ini praktis menambah kapasitas stadion menjadi 45 ribu penonton
Stadion Kanjuruhan bisa dibilang sebagai rumah dan markas besar Arema FC dan suporternya, Aremania.
Selain karena letakknya, di stadion ini lah Arema meraih kemenangan-kemenangan penting.
Stadion Kanjuruhan juga menjadi saksi bisu perjalanan langkah skuat Singo Edan menggapai mahkota Copa Indonesia 2005 dan 2006.
Stadion ini menjadi saksi luar biasanya Aremania dalam mendukung klub kebanggaannya Arema seperti saatAremania pernah meraih predikat The Best Suporter di ajang Copa Indonesia 2006.
Apalagi, di stadion ini Arema dinyatakan sebagai kampiun kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia Super League (ISL) 2009-2010.
Sumber : Kompas TV, Tribunnews Wiki
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.