Meski demikian, kasus perseteruan atlet dan pelatih bukanlah hal yang baru di PBSI.
Pada 2001 silam, ada persoalan Taufik Hidayat yang tidak mau ditangani pelatih baru Joko Suprianto.
Saat itu, Taufik lebih merasa nyaman dengan Mulyo Handoyo yang kontraknya tidak diperpanjang PBSI.
Taufik sampai dua tahun tidak memiliki pelatih tetap, hingga akhirnya PBSI mengotrak kembali Mulyo pada 2004.
Di sektor ganda putra, pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto juga pernah mendapatkan kritik keras dari Herry IP karena penampilannya yang tak konsisten pada awal 2022.
Kendati demikian, Fajar/Rian mampu mengubah kritikan tersebut menjadi motivasi untuk menembus tujuh final dan menjuarai tiga gelar di tahun 2022 ini (Swiss Open, Malaysia Masters, dan Indonesia Masters).
Senada dengan Agung Firman, Ketua Harian PP PBSI Alex Tirta juga menyebut permasalahan seperti ini sudah biasa terjadi.
Pihaknya juga sedang mencarikan solusi agar ketegangan ini segera mereda.
"Ini sudah biasa terjadi dan akan diselesaikan secara profesional dalam waktu yang singkat," kata Alex dikutip dari Kompas.id, Rabu (28/9/2022).
Baca Juga: Konflik Antara Pebulu Tangkis Kevin Sanjaya dan Pelatih Belum Usai, Ketum PBSI: Dinamika Biasa
Lain itu, Alex juga memastikan pihaknya tetap mempertahankan Herry IP sebagai pelatih kepala sektor ganda putra pelatnas.
Pun, Kevin juga masih berstatus sebagai pemain utama ganda putra pelatnas.
"Sampai hari ini, coach Herry IP masih menjadi kepala pelatih sektor ganda putra utama. Dia masih bertanggungjawab dan memegang kendali penuh sektor ganda putra di Pelatnas Cipayung," sambung Alex.
Sumber : Kompas TV/Kompas.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.