Selama musim 2019-20, Lisandro Martinez sempat 22 kali bermain sebagai gelandang jangkar. 15 kali di Eredivisie, 6 kali di ajang Liga Champions, serta 1 kali di Europa Legue.
Dengan tinggi 175 cm, Lisandro memang lebih cocok diposisikan sebagai seorang gelandang bertahan, alih-alih bek tengah.
Tetapi, pada akhirnya, Lisandro memang merupakan sosok bek tengah tangguh dan cerdas.
Baca Juga: Manchester United Selangkah Lagi Rampungkan Transfer Lisandro Martinez
Dirinya menjadi pemain terbaik Ajax musim lalu dan memiliki rekor sebagai pemain dengan rataan umpan sukses per 90 menit terbaik di Eredivisie Belanda 2021-22.
"Posisi alaminya adalah pertahanan tengah tetapi karena dia tidak tinggi, pelatihnya di Newell's sempat meragukan kualitasnya," Nicolas Diez, salah satu pelatihnya di Defensa y Justicia, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan El Pais setelah kepergiannya ke Ajax.
Kehebatannya dalam melepaskan umpan tidak lain karena pengalamannya bermain sebagai pengatur lini tengah.
Hal tersebut memang diakui oleh Lisandro sendiri. Pemain yang kini baru berusia 24 tahun sering menganalisis pertandingan sepak bola dan kagum dengan sosok bintang Bayern Munchn, Joshua Kimmich.
Menurutnya, Kimmich era kepelatihan Pep Guardiola merupakan pemain yang sangat tenang kala bermain sebagai gelandang bertahan. Padalah, seperti diketahui, posisi asli Kimmich merupakan bek sayap kanan.
"Ketika dia [Kimmich] bermain sebagai gelandang, saya menyukai ketenangan yang dia miliki dan bagaimana cara dia membaca pertandingan," kata Lisandro Martinez, dikutip dari La Nacion.
"Seorang pemain haruslah cerdas. Dia harus percaya diri, tentu saja, tetapi sepak bola adalah olahraga soal keputusan, dan Anda harus membuat keputusan dengan kepala Anda," tandasnya.
Sumber : Sky Sports/La Nacion
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.