KUALA LUMPUR, KOMPAS.TV - Mantan pasangan ganda putra nomor 1 dunia asal Malaysia, Koo Kien Keat dan Tan Boon Heong, tidak setuju jika Aaron Chia/Soh Wooi Yik dipisah.
Kien Keat dan Boon Heong yang pernah menjadi ganda putra nomor 1 dunia selama 39 minggu beruntun pada periode 2009-2010 menilai, ini bukan saatnya memisahkan Aaron/Wooi Yik yang kini menjadi ganda putra terbaik Malaysia.
“Apakah mereka tidak merasa cocok? Apakah mereka tidak yakin satu sama lain? Kalau tidak, kenapa ada yang berpikir untuk memisahkan mereka?” ujar Kien Keat seperti dilansir The Star, Selasa (12/7/2022).
“Pemain saling percaya dan menurut saya, itu yang paling penting,” sambungnya.
Baca Juga: Aaron Chia/Soh Wooi Yik Kalah Lawan Fajar/Rian, Rexy Mainaky: Mereka Overthinking
Menurut catatan BWF, tahun ini, Aaron/Wooi Yik belum meraih satu pun gelar juara. Bahkan dalam dua turnamen besar yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia Open 2022 dan Malaysia Masters 2022, mereka juga gagal mengamankan gelar.
Pasangan peringkat keenam dunia itu hanya bertahan hingga babak semifinal di Malaysia Open 2022 dan Malaysia Masters 2022 sebelum menyerah kepada masing-masing Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang) dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (Indonesia).
Meski demikian, Kien Keat masih percaya dengan kemampuan Aaron/Wooi Yik.
“Aaron/Wooi Yik telah meraih medali perunggu pada Olimpiade tahun lalu. Saya percaya dengan kemampuan mereka,” tuturnya.
Baca Juga: Ganda Putra Nomor Satu Malaysia Akui Ingin Belajar dari Fajar/Rian
Sementara, Boon Heong melihat kelemahan dua pemain juniornya itu adalah kurangnya insting untuk mematikan lawan dan menerapkan strategi yang tetap dalam permainan.
Pada semifinal Malaysia Masters 2022 Jumat pekan lalu, Aaron/Wooi Yik dikalahkan oleh Fajar/Rian. Ini merupakan kekalahan ketiga mereka secara beruntun saat melawan pasangan Indonesia tersebut, tahun ini.
Mereka juga mencatat kekalahan saat bertemu Fajar/Rian di Swiss Open 2022 pada Maret lalu, dan Thailand Open 2022 pada Mei.
Padahal dalam tiga pertemuan sebelumnya pada tahun 2019, Aaron/Wooi Yik selalu menang atas Fajar/Rian.
Ketiga pertemuan yang dimenangi pasangan Malaysia itu terjadi di Malaysia Masters, All England, dan China Open.
“Mereka kalah karena mereka tidak menerapkan taktik yang tepat saat menghadapi lawan. Kita tidak bisa membiarkan satu pasangan mengalahkan kita terus-terusan. Kita harus belajar berada satu langkah di depan mereka,” ungkap Boon Heong.
Baca Juga: Malaysia Masters 2022: Ganda Putra Tuan Rumah Akui Performa Fajar/Rian Meningkat
“Di samping kekurangan mereka dalam menerapkan taktik, saya rasa Aaron dan Wooi Yik sudah bergerak di jalur yang tepat. Mereka yang terbaik di negara ini, jadi kenapa harus memisahkan mereka?” ujar Boon Heong.
Sebelumnya, Direktur Kepelatihan Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) Rexy Mainaky mengungkap alasan kekalahan Aaron/Wooi Yik di Malaysia Masters 2022 adalah karena overthinking.
Rexy mengatakan, tim pelatih sudah melakukan yang terbaik.
“Di sisi pelatih, kami sudah melakukan yang terbaik dalam menyiapkan para pemain kami. Tapi mereka tidak bisa bergantung pada kami saja. Mereka harus bermain tanpa tekanan dan punya mental ‘nothing to lose’,” tutur Rexy seperti dikutip dari The Star, Senin (11/7/2022).
“Pemain Indonesia bisa melakukan itu tapi pasangan kami cenderung kebanyakan overthinking. Mereka terlalu ingin menang dan ini sebenarnya tidak baik,” ujar peraih medali emas Olimpiade 1996 bersama Ricky Subagja itu.
Sumber : Kompas TV/The Star
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.