Meskipun sejak kecil lebih diajak ayah main Motorcross, justru Bagus Kahfi justru menemukan sepak bola sebagai kegemaran.
Bagus juga mengisahkan, mengenal sepak bola ini justru dari temannya.
Saat itu di kampung, dia diajak oleh temannya untuk ikut SSB (Sekolah Sepak Bola).
Untungnya, Ayah Bagus Kahfi yang awalnya enggan merestui jadi pesepakbola justru tidak melarangnya ikut SSB.
Setelah mereka berdua beranjak dewasa dan lebih memilik untuk menekuni bola, akhirnya sang ayah menjual motorcross milik Bagas dan Bagus.
Penjualan motorcross itu tujuannya untuk membelikannya sepatu bola.
"Ya kalau misal mau beli sepatu bola, harus ngorbanin motorcross yang udah dibeli itu," cerita Bagus.
Secara tidak langsung, itu menandakan bahwa sang ayah sudah mulai luluh dengan mendukung anaknya.
Salah satu cerita yang menyentuh adalah ketika Ayah Bagus kali pertama menonton permainan kedua anaknya.
Bahkan, Bagus juga menerangkan sejak saat itu, karena dia masuk final di salah satu turnamen, ayahnya menonton untuk pertama kali.
"Ahirnya support. Ketika ikut turnamen masuk final dan dia (ayah Bagus) baru pertama kali itu nonton," kata Bagus.
Bagus lantas cerita, setelah itu, ia diminta fokus untuk apa yang ia tekuni dan sukai, yakni sepak bola.
"Kamu kalau akademik, ya belajar, tapi kalau main bola ya sekalian aja (menekuni)," tutur Bagas.
Akhirnya, Bagus Kahfi pun sukses menembus timnas kelompok umur bersama saudara kembarnya.
Bagus Kahfi bahkan sempat ke luar negeri untuk bergabung dengan klub Belanda, FC Utrecht, di tim juniornya yakni Jong FC Utrecht musim 2021-2022.
Di klub itu, Bagus Kahfi sempat bermain dua pertandingan tapi akhirnya hengkang.
Saat ini sendiri Bagus Kahfi dikabarkan akan merumput di Liga Yunani bersama Asteras Tripolis FC.
Sumber : Kompas TV/Tribunnews
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.