JAKARTA, KOMPAS TV - Timnas Indonesia gagal melaju ke semifinal Piala AFF U19 2022 karena tiebreakers utama dalam peringkat klasemen ditentukan via head to head, bukan selisih gol.
Tiebreakers adalah sejumlah variabel yang dipakai untuk menentukan ranking apabila terdapat tim dengan koleksi poin identik.
Sebagai contoh, tiebreakers di Kualifikasi Piala Asia 2023 merujuk pada aturan kompetisi Pasal 7.3 menggunakan sejumlah variabel meliputi:
1. Poin dalam pertandingan head to head.
2. Selisih gol dalam pertandingan head to head.
3. Gol yang dicetak dalam pertandingan head to head.
4. Gol tandang yang dicetak dalam pertandingan head to head.
Aturan tersebut diterapkan secara berjenjang. Jika dalam penggunaan variabel pertama tim yang memiiki poin identik masih sama kuat, penentuan peringkat ditentukan berdasar variabel selanjutnya.
Baca Juga: PSSI Akan Protes Laga Thailand vs Vietnam yang Bikin Indonesia Gagal Lolos Semifinal AFF U19
Tiebreakers Selisih Gol
Penentuan peringkat menggunakan selisih gol sebagai tiebreakers utama lebih dikenal masyarakat. Aturan ini pertama kali digunakan pada Piala Dunia 1970, kemudian diadopsi oleh Liga Inggris pada 1975.
Sejak itu, mayoritas turnamen sepakbola di dunia menggunakan selisih gol sebagai tiebreakers utama sebagai penentu peringkat pada tim yang punya poin identik.
Menentukan peringkat lewat selisih gol cukup sederhana yakni dengan cara mengurangi jumlah gol yang dicetak dengan angka kebobolan. Tim dengan selisih gol terbaik akan menempati peringkat yang lebih atas.
Dalam kasus di Piala AFF U19 2022 terbaru, Indonesia, Vietnam dan Thailand sama-sama mengoleksi 11 poin di klasemen akhir Grup A.
Apabila Piala AFF U19 2022 menggunakan tiebreakers utama berdasar selisih gol, Indonesia U19 harusnya lolos ke semifinal sebagai juara Grup A.
Sebab anak asuh Shin Tae yong merupakan tim terproduktif yang sudah surplus 15 gol, lebih banyak ketimbang Vietnam (+9) dan Thailand (+6).
Tiebreakers Head to Head
Tiereakers utama berdasar head to head mengacu pada hasil pertemuan tim-tim yang memiliki poin identik.
Dalam kasus di Piala AFF U19 2022 antara Indonesia, Vietnam dan Thailand, masing-masing mengoleksi 11 poin. Oleh sebab itu, penentuan peringkat didasarkan pada head to head masing-masing kubu.
Indonesia vs Vietnam 0-0
Indonesia vs Thailand 0-0
Thailand vs Vietnam 1-1
Dalam hal ini, head to head masih sama kuat karena ketiga kubu bermain imbang ketika saling jumpa.
Oleh sebab itu, penentuan peringkat ditentukan memakai variabel selanjutnya yakni selisih gol dalam head to head.
Mengacu pada hasil pertandingan di atas, lagi-lagi kondisinya masih sama kuat karena selisih gol dalam head to head sama-sama nol.
Maka, agresivitas gol yang terdapat dalam variabel ketiga digunakan untuk penentuan peringkat.
Menilik hasil di atas, hanya indonesia yang tidak membuat gol sama sekali. Akhirnya Vietnam dan Thailand dianggap lebih baik dan lolos ke semifinal karena masing-masing melesakkan 1 gol dalam head to head.
Klaim Shin Tae Yong Bermasalah
Selepas Garuda Muda gagal lolos ke semifinal AFF U19 karena aturan ini, Shin Tae Yong mengklaim bahwa regulasi Piala AFF U19 2022 aneh dan sudah tak digunakan AFC maupun FIFA.
"Regulasi turnamen ini aneh karena AFF masih memakainya, padahal sudah tak digunakan FIFA dan AFC. Jadi, ketidaklolosan kami ke semifinal tidak masuk akal," ujar Shin dalam konferensi pers, Minggu (10/7/2022).
Apa yang disampaikan oleh Shin Tae Yong terkait regulasi kurang tepat karena aturan ini masih digunakan oleh Federasi Sepakbola Asia (AFC) di Kualifikasi Piala Asia 2023.
Baca Juga: Warganet Tuduh Thailand vs Vietnam "Match Fixing", Shin Tae Yong dan PSSI juga Kecewa
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.