JAKARTA, KOMPAS.TV - Christophe Galtier, bos baru klub tajir Prancis Paris Saint Germain (PSG) sesumbar klubnya akan bicara banyak di musim depan.
Selain itu, ia juga menyatakan dengan banyaknya bintang di klubnya, bukan jaminan PSG akan juara Liga Champions.
Padahal, PSG dikenal sebagai tim bertabur bintang dunia dengan adanya Kylian Mbappe, Donarruma, Lionel Messi hingga Neymar.
Dua nama terakhir santer diisukan cabut usai Pochettino dipecat dan adanya isu perombakan manajemen.
“Saya akan punya banyak pemain kelas dunia di skuad saya dan semua akan fokus. Hal pertama yang harus PSG lakukan adalah menjadi tim yang menghibur di liga domestik,” kata Galtier, dikutip dari BolaSport.com.
“Setelah itu, baru kami akan menghadapi Liga Champions. Di awal musim selalu ada 4-5 klub yang berpeluang juara Liga Champions, tetapi pada akhirnya hanya ada satu,” paparnya.
Christophe Galtier yang disebut-sebut bakal melakukan reformasi di tubuh PSG.
Ia bahkan dengan terbuka menyebut, klub ini akan sulit memenangkan liga jika hanya bermodal nama besar belaka.
"Sebuah klub tidak bisa memenangi Liga Champions hanya dengan modal nama besar pemain. Butuh kerja keras,” ujarnya.
Nama besar ini diindikasikan mengarah ke dua senior bintang, yakni Lionel Messi dan Neymar, serta bintang gaek seperti Sergio Ramos yang musim lalu sedikit menit bermain.
“PSG, para pemain, dan penggemar semua punya ambisi yang sama. PSG akan mencoba mengondisikan tim semaksimal mungkin dan berada dalam performa terbaik saat bermain di Liga Champions,” tambahnya.
“Namun, hasil musim lalu mengindikasikan Liga Champions sangat sulit untuk dimenangi dengan banyaknya momen yang di luar dugaan,” tutur Galtier lagi.
Baca Juga: Profil Christophe Galtier: Pengganti Pochettino di PSG, Sehebat Apa Dia?
Liga Champions sendiri memang adalah trofi yang diidam-idamkan PSG dan membuat mereka berganti-ganti pelatih.
Mulai dari Thomas Tuchel yang akhirnya justru sukses meraih gelar Liga Champions bareng Chelsea dua musim lalu, hingga Pochettino yang jeblok musim lalu di Liga Champions.
Prestasi terbaik PSG di turnamen tersebut adalah menembus final pada musim 2019-2020 sebelum kalah dari Bayern Muenchen pada partai puncak.
Pada musim 2021-2022, PSG tersisih di babak 16 besar oleh Real Madrid dengan agregat 2-3.
Ia pun memahami keraguan publik terhadap kapasitasnya, apalagi megabintang mereka, Neymar, diisukan akan dijual oleh manajemen.
Secara strategi, Neymar juga dianggap kurang pas dengan gaya bermainnya Christophe Galtier.
“Saya paham jika ada yang skeptis soal pengalaman saya di Liga Champions. Saya pertama mengalami Liga Champions sebagai asisten pelatih, lalu sebagai pelatih Lille,” ujar Galtier.
“Namun, saya sudah belajar banyak,” tutur Galtier menambahkan.
Galtier sendiri optimistis, apalagi ia malang-melintang di Liga Prancis dan mengaku sudah belajar banyak.
Paris Saint-Germain (PSG) resmi menunjuk Christophe Galtier sebagai pelatih untuk menggantikan Mauricio Pochettino kemarin.
Sebelum meresmikan Galtier, PSG lebih dulu mengumumkan bahwa mereka telah memecat Pochettino meski pelatih asal Argentina itu musim lalu mampu membawa Kylian Mbappe dan kawan-kawan menjuarai Ligue 1.
Di Parc des Princes, Galtier diberi kontrak selama dua musim hingga 30 Juni 2022.
"Paris Saint-Germain dengan bangga mengumumkan bahwa Christophe Galtier telah ditunjuk sebagai pelatih kepala tim utama. Pelatih asal Prancis itu telah menandatangani kontrak selama dua musim hingga 30 Juni 2024," bunyi pernyataan resmi PSG, Selasa (5/7/2022).
Baca Juga: PSG Resmi Tunjuk Christophe Galtier Gantikan Mauricio Pochettino
Sumber : Kompas TV/Bolasport
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.