Witan sendiri lahir di Palu, 8 Oktober 2001 di Palu, Sulawesi Tengah.
Sedari kecil, bakat sepakbolanya memang sudah terlihat. Witan juga bukan dari keluarga berada, ayahnya adalah seorang tukang sayur.
Saat Witan Kecil, ia disekolahkan di SSB Galara Utama, Palu. Lantas, ia pun mengikuti seleksi dan diterima di diklat Ragunan.
Ia dianggap sebagai bocah ajaib karena skill dan kemampuan olah bola yang mumpuni di usia dini.
Oleh Indra Sjafri, pemain berjuluk "The Baby Face Assasin" itu akhirnya diajak ke Timnas U-19 padahal usia dia paling muda saat itu, yakni 16 tahun.
Witan berhasl membuktikan dengan mencetak 9 gol dari 13 pertandingan pada 2017-2019.
Hingga kini, bocah ajaib asal Palu itu selalu jadi andalan timnas di usianya yang baru menginjak 20 tahun.
Karirnya pun meroket, dari Diklat Ragunan, sempat ke PSIM Yogyakarta hingga sekarang di Liga Eropa.
Bersama Egy Maulana Vikri, pada musim lalu ia bermain di Liga Slovakia bersama FK Senica. Ia sendiri bergabung dengan Lechia Gdans dan dipinjamkan ke FK Senica untuk mendapatkan menit bermain.
Di FK Senica, ia sudah mencetak tiga gol. Tapi, pada musim ini ia memutuskan hengkah dari klub itu dan belum tahu apakah masih terus di Eropa atau tidak.
Meskipun begitu, kini si Bocah Ajaib Palu seakan mengunci lini serang Indonesia di usia yang masih sangat belia dan menanti rekor-rekor selanjutnya bersama timnas Indonesia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.