“Pada puncaknya bersama Apriyani Rahayu berhasil mendapatkan penghargaan tertinggi di bidang olahraga, medali emas Olimpiade 202 pada tahun 2021 di Tokyo,” lanjut Agung.
Medali emas yang diraih di Olimpiade Tokyo tersebut merupakan medali emas ganda putri pertama yang diraih oleh Indonesia.
Sementara, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainuddin Amali, menyebut bahwa Greysia tidak mungkin menginggalkan bulutangkis.
“Kalau mau diperiksa darahnya, isinya bulutangkis, raket, dan berbagai peralatan bulutangkis. Jadi, Greysia saya pastikan tidak mungkin meninggalkan bulutangkis.”
Meski nama Greysia sempat dicoret dari dari Olimpiade London 2012, tapi dia recovery, di Asian Games dia bisa membuktikan bahwa dirinya tidak mudah menyerah.
“Pantang mundur, dan mempersembahkan emas untuk kontingen Indonesia. Luar biasa Greysia Polii.”
“Tidak berhenti di situ, dibuktikan pada Olimpiade Tokyo, medali emas dibawa pulang oleh Grysia Polii,” lanjut Zainuddin
Menanggapi pernyataan Zainuddin, Greysia Polii membenarkan bahwa bulutangkis sudah mengalir di darahnya.
Baca Juga: Alasan Greysia Polii Pensiun dan Tidak Ikut Indonesia Masters 2022
“Seperti tadi Pak Menteri bilang, bahwa darah saya sudah bulutangkis. Saya hidup cuma lima tahun tidak bulutangkis, 30 tahun itu bulutangkis.”
Meski pensiun sebagai atlet profesional, Greysia mengaku ingin tetap bisa berkontribusi yang baik terhadap olahraga Indonesia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.